BOYOLALI, RAKYATJATENG – Jelang Hari Raya Idul Adha, para peternak kambing maupun sapi mulai menawarkan hewan ternaknya. Tak terkecuali Suparno, 60, warga Dusun Semaran RT 05 RW 04, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, ini memamerkan sapi jumbonya seberat 1,2 ton.
Sapi jenis simetal itu dipelihara Suparno sejak tiga tahun lalu. Saat itu, dia membeli sapi tersebut seharga Rp 27 juta. Beratnya juga baru sekitar 2 kuintal. ”Saya memelihara sapi ini sebagai tabungan,” kata Suparno sambil mengelus-elus punggung sapi jumbo itu.
Suparno yang awalnya hanya memelihara beberapa sapi perah merasa tak punya tabungan. Uang sisa penjualan susu sapi cepat habis untuk kebutuhan sehari-hari. Dia kemudian memutuskan untuk memelihara sapi jantan yang bisa diberi makan dari keuntungan menjual susu sapi. Dipilihlah sapi simetal ini untuk dipelihara.
“Biaya makan sapi ini (simetal) dari selisih uang penjualan susu sapi setelah dipotong untuk biaya makan sapi perahnya sendiri,” terang dia.
Suparno yang memang bukan orang awam dalam urusan hewan ternak tak kesulitan untuk memelihara sapi simetal. Dia hanya cukup memberi pakan hijau-hijauan setiap hari ke simetal dan air komboran pada pagi dan sore hari.
“Kalau rumput hijau tak sulit mendapatkannya. Sapi besar ini sudah cukup diberi rumput dari pematang ladang,” ujarnya.
Hanya saja, untuk komboran dia harus membeli sejumlah bahan pakan, seperti bekatul, konsentrat, singkong, dan bubuk mineral. “Kalau dihitung-hitung untuk biaya komboran ini sehari bisa menghabiskan Rp 60 ribu untuk dua kali makan komboran,” kata dia.
Biaya besar yang dikeluarkan Suparno sebanding dengan pertumbuhan sapi yang dipelihara. Tak salah jika Suparno membanderol sapi simetal seberat 1,2 ton itu dengan harga Rp 80 juta.
Suparno mempersilakan siapa saja yang ingin membeli sapinya untuk berkurban saat Hari Raya Idul Adha nanti. “Entah pejabat atau bahkan Pak presiden dipersilakan membeli sapi saya ini,” pungkasnya. (wid/ria)
(rs/wid/per/JPR/JPC)