Total Kasus Covid-19 di RI Capai 57.770, Kapasitas RS Diklaim Masih Cukup

  • Bagikan
ILUSTRASI. Total kasus Covid-19 mencapai 57.770. Meski begitu, kapasitas Rumah Sakit diklaim masih cukup menampung kasus-kasus baru. (HAFIDZ MUBARAK A/POOL/AFP)

JAKARTA, RAKYATJATENG – Angka kasus baru Covid-19 bertambah seribuan setiap hari. Terbaru dalam 24 jam terakhir, Rabu (1/7), ada tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.385 orang. Sehingga totalnya kini mencapai 57.770 kasus. Meski begitu, kapasitas Rumah Sakit diklaim masih cukup menampung kasus-kasus baru.

Kapasitas rumah sakit di seluruh Indonesia masih di angka 55 persen. Oleh karena itu, pemerintah mengaku masih sanggup menampung pasien Covid-19 dengan melihat kapasitas rumah sakit yang ada.

“Secara dini kami bisa temukan kasus Covid-19 terkonfirmasi yang bisa segera ditangani di RS. Tingkat hunian RS adalah 55 persen dari kapasitas yang terpakai,” kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto, Rabu (1/7).

Dan ada 21 provinsi dengan tingkat hunian di bawah 55 persen. Hanya ada 13 provinsi dengan kapasitas RS di atas 55 persen.

“Dan hanya 5 provinsi saja dengan kapasitas RS di atas 70 persen,” katanya.

Kasus baru tersebut diperiksa dari 21.738 spesimen harian. Totalnya sudah sebanyak 825.636 spesimen yang diperiksa sejauh ini.

Sebaran kasus baru positif tersebut tersebar di 5 provinsi tertinggi. DKI Jakarta 217 kasus baru dan 168 sembuh. Jawa Timur 185 kasus baru dan 187 sembuh. Jawa Tengah 173 kasus baru dan 100 sembuh. Maluku Utara 147 kasus baru dan 7 sembuh. Sulawesi Selatan 130 kasus baru dan 52 sembuh.

“Ada 16 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10. Dan 5 provinsi tanpa kasus baru,” jelas Yurianto.

Sementara itu, ada tambahan 789 pasien sembuh. Sehingga sudah 25.595 pasien sembuh. Dan tambah 58 kasus kematian. Sehingga menjadi 2.934. Dan total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 5.192 sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13.296.

“Data ini bisa diambil hikmahnya. Bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan mencegah adalah kebiasaan baru kita. Ketentuan jangan sampai sakit berkali-kali disampaikan dalam protokol kesehatan,” tutupnya. (JPC)

  • Bagikan