WONOGIRI, RAKYATJATENG – Kaum boro asal Wonogiri yang sempat pulang kampung beberapa waktu lalu, sudah mulai kembali ke perantauan. Perantau yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang itu berangkat menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) melalui beberapa terminal. Tak ada surat khusus yang dikeluarkan pemkab untuk para pekerja informal itu.
Koordinator Terminal Induk Giri Adipura Wonogiri Agus Hasto Purwanto mengatakan, di terminal tidak ada persiapan khusus. Terutama menghadapi gelombang balik ini karena sejumlah wilayah sudah menerapkan new normal.
“Wonogiri kan tidak ada new normal. Kalau persiapan khusus untuk menghadapi new normal, kita tidak ada,” ungkap Agus, kemarin.
Meski begitu, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan di terminal. Di antaranya menyediakan fasilitas yang menunjang pencegahan penyebaran Covid-19. Jumlah penumpang pun dibatasi maksimal hanya 50 persen dari kapasitas tempat duduk bus.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Solo, di beberapa titik memang disediakan fasilitas kebersihan. Seperti di pintu masuk terminal dan terminal keberangkatan disediakan tempat mencuci tangan. Selain itu, petugas juga menegur calon penumpang yang tidak memakai masker.
“Penyediaan tempat cuci tangan sudah cukup lama. Hand sanitizer juga. Perlengkapan untuk screening awal dulu (saat arus mudik, Red) juga masih ada,” beber Agus.
Perlengkapan screening awal itu, kata dia, bisa digunakan kembali semisal pemkab membutuhkan. Pihaknya pun bersedia menyiapkan segala sesuatu jika pemkab ingin melakukan screening lagi.
“Tapi kan saat ini di Wonogiri kasus Covid-19 landai. Nanti semisal akan diaktifkan, kita akan berkoordinasi juga dengan gugus tugas,” kata Agus.
Sementara itu, berdasarkan data produksi terminal dari pertengahan Maret sampai Juni, jumlah warga yang datang dengan yang kembali boro hanya terpaut sekitar 8.000 penumpang. Sejak 15 Maret hingga 15 Juni, tercatat ada 48.844 penumpang kedatangan bus AKAP.
Dalam kurun waktu yang sama, sebanyak 40.277 penumpang berangkat keluar daerah menggunakan moda transportasi umum bus AKAP. Mayoritas, tujuan utamanya adalah Jakarta.
“Yang sampai Jakarta juga tidak kembali ke sini. Berarti dia kan sampai tujuan. Meskipun kebijakan Pak bupati juga tidak mengeluarkan surat apapun untuk arus balik,” jelas Agus.
Dia menambahkan, pihaknya juga tidak bisa mencegah warga Wonogiri yang ingin kembali merantau. Terminal tetap akan mencatat jumlah kedatangan maupun keberangkatan para penumpang.
Sebelumnya, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh perangkat untuk tidak mengeluarkan surat izin keluar masuk (SIKM) ataupun surat penyerta lain.
“Saya minta seluruh instrumen, seluruh struktur pemerintah kami hingga tingkat desa hingga kelurahan untuk tidak mengeluarkan SIKM bagi pekerja informal,” ungkap bupati yang akrab disapa Jekek itu.
Lain hanya dengan pekerja formal yang memang dipersyaratkan, pemkab tetap akan melayani soal SIKM tersebut. “Kalau kualifikasinya diatur (seperti pekerja formal, Red) kita layani. Tapi kalau tidak ya mohon maaf, belum bisa kita layani,” pungkas bupati. (al/ria/JPC)