Keluhkan Demam di Perjalanan, IRT Asal Semarang Ternyata Positif Covid

  • Bagikan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG – Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial S, 60, asal Semarang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu diketahui setelah menjalani tes swab di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dan hasilnya keluar, Senin (15/6) malam lalu.

Berdasarkan informasi, seperti dilansir dari Jawa Pos Radar Solo, awalnya S yang berdomisili di Semarang dijemput keluarganya ke Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen sekitar 10 hari lalu. Tetapi dalam perjalanan, S mengeluhkan demam dan sesak napas dan sempat diampirkan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jatinom.

“Jadi dari perjalanan Semarang ke Klaten itu yang bersangkutan juga sempat singgah di tempat keluarganya di Boyolali. Hingga akhirnya dalam perjalanan S mengeluhkan sakit sehingga sempat ke RS PKU Muhammadiyah Jatinom dengan statusnya pasien dalam pengawasan (PDP),” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Anggit Budiarto, kemarin.

Kemudian S dirujuk ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hingga akhirnya menjalani tes swab di rumah sakit milik pemerintah pusat itu dengan hasil positif.

“Kedatangan S ke Klaten ini sebenarnya untuk menjenguk anaknya. Tapi hasil positifnya S ini tidak akan kita rilis karena datanya masuk ke Semarang. Mengingat domisili S ini di sana, jadi dalam memasukan data berdasarkan domisili pasien yang bersangkutan,” jelas Anggit yang juga anggota Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten itu.

Anggit menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan dan di mana pasien S terpapar Covid-19. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan pihak Semarang terkait S yang positif tersebut. Termasuk melakukan pelacakan, terutama mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien.

Sementara itu, Camat Ngawen Anna Fajria Hidayati memastikan saat penjemputan hingga perjalanan dari Semarang ke Klaten, pasien belum sampai ke kediaman anaknya di Desa Ngawen. Informasi itu didapatkan dia langsung dari kepala Puskesmas Ngawen.

“Memang tidak sampai di rumah, tapi kan mereka yang menjemput dan mengantarkan itu memiliki kontak erat dengan pasien. Maka itu, kami telah menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas, desa, dan gugus tugas RW. Total ada enam orang yang kami minta melakukan isolasi mandiri di rumah yang sebenarnya masih keluarga besarnya S ini,” jelas Anna.

Anna menambahkan, selama proses isolasi mandiri, untuk logistik akan dipenuhi gugus tugas RW. Mereka nantinya juga dijadwalkan untuk menjalani tes swab. Di samping itu, penyemprotan disinfektan di sekitar tempat tinggal keluarga S pun telah dilakukan.

“Untuk masyarakat di sekitarnya dipastikan tidak resah maupun panik. Kita pun terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk disiplin dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19,” pungkasnya. (ren/ria/JPC)

  • Bagikan