Wahana Permainan TSTJ Solo Tetap Tutup

  • Bagikan
PANTAUAN: Wali Kota Rudy dan jajaran cek kesiapan TSTJ untuk beroperasi pada new normal, Jumat (12/6). (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo terus mematangkan persiapan operasional, Jumat (19/6). Nantinya, tidak semua fasilitas pendukung difungsikan maksimal. Gerai kuliner buka secara bergantian, sedangkan wahana permainan tetap ditutup.

Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santosi menuturkan, pemkot meminta pengelola TSTJ menambah sarana prasarana untuk memastikan penerapan protokol kesehatna saat new normal.

“Disarankan menambah bilik disinfektan otomatis di sejumlah akses masuk. Sembari memaksimalkan persiapan lainnya, seperti link khusus agar masyarakat bisa melihat kuota pengunjung yang masih tersedia dalam hari tertentu. Sudah kami koordinasikan dengan diskominfo. Dalam sehari kami hanya menyediakan kuota untuk 1.000,” beber dia, Sabtu (13/6).

Persiapan lain, segera memberikan surat edaran kepada pedagang di dalam tempat konservasi termasuk meminta pedagang kaki lima (PKL) buka secara bergantian agar tidak menimbulkan kerumunan.

“Di sini ada 183 PKL. Segera kami kumpulkan pengelola masing-masing terkait aturan baru ini. Nantinya mereka bergantian dagang. Sehari buka, sehari tutup. Menyesuaikan nomor urut selter masing-masing. Misalnya, pas tanggal 1, berarti yang buka selter ganjil, kalau tanggal dua yang buka selter genap,” jelas Bimo.

Pedagang kuliner juga diwanti-wanti melayani pembeli dengan sistem take away alias menu dibungkus. Bukan makan di tempat, sedangkan untuk seluruh wahanan permainan belum akan dioperasikan dalam waktu dekat.

Itu mengingat wahana permainan berpotensi membuat akses dan interaksi antarpengunjung menjadi lebih dekat. “Sepuluh wahana permainan yang ada di sini (TSTJ) belum dioperasikan. Untuk pengamanan, kami tempatnya petugas. Yang area luar dibantu unsur TNI-Polri,” ungkapnya.

Semantara itu, Kepala BKSDA Jawa Tengah Darmanto menekankan agar pengelola TSTJ serius membatasi jumah kunjungan. Maksimal 50 persen dari kapasitas. Sekaligus memastikan jaga jarak fisik minimal dua meter antarpengunjung terlaksana dengan baik. “Yang penting harus simulasi dulu sebelum (TSTJ) dibuka,” tutur dia. (ves/wa)

(rs/ves/per/JPR)

  • Bagikan