SEMARANG, RAKYATJATENG – Bagi suporter PSIS Semarang, tentu tidak asing dengan Bruno Silva. Ya legiun asing dari Amerika Latin ini memang dicintai para penggemar karena kelucuannya. Namun dibalik itu, ia tetaplah seorang bomber tajam yang menjadi andalan lini depan Mahesa Jenar.
Dewi Akmalah, Radar Semarang
PSIS Semarang memang memiliki sederet pemain asing nan mempesona. Sebut saja sang kapten Wallace Costa, gelandang kreatif keturunan Palestina, Jonathan Cantillana, rekrutan baru berpaspor Kroasia, Flavio Beck dan jugador dari tanah samba, Bruno Silva. Mereka bersama dengan para pemain lokal saling bahu membahu menjadi andalan Mahesa Jenar untuk mengarungi Liga 1 musim ini.
Di antara keempatnya, Bruno Silva memang menjadi salah satu pemain yang paling dicintai publik Semarang. Tidak hanya tampan dan memiliki skill yang menawan, ia juga memiliki kepribadian ceria. Tak jarang bertingkah lucu untuk menghibur para penggemar Mahesa Jenar.
Bruno menceritakan awal mula bergabung dengan PSIS Semarang yakni pada musim 2018. Dirinya yang saat itu membela klub Bahrain, Manama Club memutuskan menerima pinangan dari Yoyok Sukawi untuk bergabung dengan skuat miliknya.
Seketika ia pun terbang ke Semarang bergabung dengan Hari Nur cs untuk membela panji PSIS di Liga 1 musim tersebut. “Bos Yoyok seperti bapak. Yang membawa saya merasakan pengalaman berharga bersama PSIS Semarang,” ujarnya.
Selama menjalani musim perdana, perjalanannya pun bisa dibilang mulus. Ia dapat membuktikan diri layak untuk direkrut. Yakni, membukukan 16 gol dari 31 pertandingan yang ia jalani. Ia pun merasa bangga dan betah di PSIS Semarang.
Namun euforia tersebut tidak berjalan lama. Ia yang banyak mencuri perhatian berbagai pihak, mulai menerima beragam tawaran dari klub lain. Hingga pada akhirnya ia tergoda dan memutuskan hengkang ke klub liga 2 Arab Saudi, Al-Ain FC.
“Meskipun saat itu di Al-Ain, saya tetap memantau perkembangan PSIS. Dan bertekad suatu saat nanti dapat kembali ke PSIS,” lanjutnya.
Dari tekad yang ia yakini, striker plontos tersebut pun merealisasikannya. Setelah setengah musim membela Al-Ain, ia memutuskan kembali ke PSIS Semarang. Ia bergabung dalam skuad untuk mengarungi liga musim 2019.
Dirinya mengaku sangat bahagia dapat kembali ke klub lamanya. Baginya PSIS adalah klub istimewa. “Sesuai janji saya, saya kembali lagi karena my heart is blue,” lanjutnya.
Kembalinya Bruno disambut antusias oleh penggemar PSIS Semarang. Ia mendapat banyak dukungan. Hal tersebut membuatnya semakin jatuh cinta. Tidak lagi hanya dalam hal sepakbola, ia pun mengaku sudah cocok dengan atmosfer kehidupan di Kota Lumpia.
Bahkan ia sangat menyukai berbagai macam makanan Indonesia. Seperti nasi goreng, mi goreng, soto ayam dan banyak lainnya. Selain itu, atmosfer kota yang damai membuatnya memutuskan memboyong istri dan kedua anaknya dari Brasil untuk tinggal bersama di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
“Saya suka tinggal di Semarang. Saya mau tinggal lama disini. Makanannya, penduduknya semua saya suka. Tapi satu yang saya tidak suka. Makanan pedasnya saya tidak bisa makan,” lanjutnya sambil tertawa.
Mendapat dukungan besar dari para penggemarnya, pria kelahiran Brazil 14 April 1991 ini ingin membalas jasa penggemar. Salah satu yang dapat dilakukannya adalah belajar bahasa Indonesia.
Dengan dapat berkomunikasi menggunakan bahasa yang sama, ia merasa lebih dekat dan terhubung dengan mereka semua. Meskipun masih terbata-bata, saat ini ia sanggup memahami dan menjawab pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu ia juga belajar sedikit kosa kata bahasa Jawa. Agar dapat mengakrabkan diri dengan penggemar yang notabene kebanyakan adalah orang Jawa.
Meskipun ia sering menjadi bahan bercanda bagi para penggemar dengan kosakata dan gaya bicara yang lucu, ia mengaku tidak masalah. Justru ia bahagia bisa menghibur dan tertawa bersama penggemarnya. “Orak popo,” katanya.
Dirinya berharap ke depannya masih dapat memberikan kontribusi terbaik untuk PSIS Semarang. Sehingga dapat membalas dukungan para Panser Biru dan Snax yang selama ini telah banyak diberikan kepadanya.
Selain itu, dirinya masih memiliki keinginan bermain kembali pada musim ini agar dapat mengajak istri dan dua putranya menontonnya bertanding langsung di stadion.
“Kebetulan istri memang belum pernah ke stadion melihat saya bermain. Semoga saja saya bisa segera bermain kembali dan mengajaknya menonton langsung dari sana,” pungkasnya. (*/ida/JPC)