SOLO, RAKYATJATENG – Nasib naas menimpa Yohanis Budi Santoso, 21, warga RT 02 RW 07, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari. Solo, Kamis (11/6) sore, pemuda ini tewas dengan kondisi leher yang terkoyak karena terjerat senar layangan.
Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Afrian Satya Permadi membenarkan kejadian tersebut. Kejadian bermula saat korban yang sehari-hari bekerja di sebuah bengkel motor di kawasan Mojosongo, Kecamatan Jebres sedang mencoba sepeda motor Kawasaki dengan nopol AD 2393 QF.
“Saat korban melintas di ruas Jalan Tangkuban Perahu, dari arah selatan ke utara di sisi kiri ada yang sedang bermain layangan yang senarnya melintang ke jalan. Saat melintas, korban tidak melihat adanya senar layangan. Karena ukurannya tipis, jadi kasat mata,” tutur Afrian.
Di saat itulan, leher korban mengenai senar layangan. Karena cukup tajam, senar sampai menyayat leher korban. “Korban kemudian jatuh di bahu jalan,” kata dia.
Petugas sendiri mendapat laporan sekitar pukul 14.30. Setelah mendapat info tersebut, jajaran kepolisian langsung berangkat ke lokasi dan mengevakuasi korban ke RSUD Dr Moewardi. Karena sayatan sudah mengenai pembuluh vena, nyawa korban tak dapat tertolong.
“Kita langsung koordinasi dengan Jasa Raharja. Namun, dari Jasa Raharja tidak bisa memberikan santunan karena kejadian tersebut termasuk laka tunggal. Jenazah korban langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan. Saat ini kasus masih kita dalami,” ujar Afrian.
Atas kejadian ini, kasatlantas mengimbau kepada masyarakat, terutama orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang kerap bermain layangan. “Boleh main layangan, tapi tahu tempat. Kalau ingin menerbangkan layangan, harus di lapangan, jangan di jalan, termasuk jalan kampung. Karena sangat membahayakan dan berakibat fatal,” pungkasnya. (atn/ria)
(rs/atn/per/JPR/JPC)