SOLO, RAKYATJATENG – Lima orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surakarta terkonfirmasi positif Covid-19. Kelima orang itu kini dalam perawatan medis di sejumlah lokasi berbeda, baik di Kota Solo maupun di kabupaten sekitar.
Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo membenarkan bahwa kelima ASN yang terpapar Covid-19 merupakan pegawai pemkot. Empat orang berstatus sebagai tenaga kesehatan, sedangkan satu lainnya merupakan pegawai Dinas Sosial Kota Surakarta.
“Hasilnya ketahuan setelah tes swab pekan lalu. Empat tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) milik Pemkot Surakarta dan satu ASN di Dinas Sosial dinyatakan positif terinfeksi Covid-19,” kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Senin (1/6).
Meski bekerja di lingkungan Pemkot Solo, namun kelima ASN itu berdomisili di luar daerah, seperti Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar. Walikota mengaku masih belum tahu bagaimana ASN tersebut bisa terpapar virus corona.
“Jumlah kasus positif Covid-19 di Solo hingga Senin (1/6) kemarin masih sama, 34 pasien. Lima kasus baru ini tidak tercatat dalam data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 karena berdomisili di luar kota. Kalau warga Solo, kasus terbaru itu satu orang dan tercatat Minggu (31/5) lalu. Naik status dari pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi pasien positif,” terang Rudy.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menambahkan, kelima ASN itu tidak mengalami gangguan kesehatan saat dinyatakan terpapar Covid-19. Oleh sebab itu, pihaknya sekarang makin fokus soal bagaimana cara memutus rantai penyebarannya.
“Selama bekerja, alat pelindung diri (APD) yang dipakai sebenarnya dalam keadaan baik. Kami belum tahu mereka terinfeksi dari mana. Namun, yang penting sekarang adalah bagaimana memutus penyebaran virus tersebut,” papar kepala dinas yang akrab disapa Ning itu.
Saat ini, lanjut Ning, keempat tenaga kesehatan yang positif Covid-19 itu sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Bung Karno. Sementara satu ASN lainnya dirawat di instalasi kesehatan di kabupaten lain.
“Keempat nakes maupun satu pegawai Dinsos itu tidak tinggal di Solo. Jadi kami belum bisa memastikan mereka terinfeksi saat di tempat kerja atau saat beraktivitas di luar,” ucap Ning.
Dari hasil penelusuran sementara, tak kurang 40 nakes lain yang selama ini melakukan kontak dengan pasien telah diinstruksikan menjalani karantina dan dijadwalkan segera menjalani rapid test dan swab. Dampaknya, pemkot menutup empat puskesmas pembantu (pustu) guna mereposisi penempatan tenaga medis untuk sementara waktu.
“Keempat pustu itu adalah Mojosongo I, Mojosongo II, Semanggi I, dan Semanggi II,” pungkas Ning. (ves/ria)
(rs/ves/per/JPR/JPC)