Tabrakan Beruntun 21 Kendaraan di Tol Purbaleunyi, Korban Meninggal 9 Orang

  • Bagikan
Petugas melakukan pemadaman terhadap mobil yang terbakar akibat tabrakan beruntun di Tol Purbaleunyi. (Gani Mahnida/Radar Karawang)

JAKARTA, RAKYATJATENG – Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) kemarin (2/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Insiden itu mengakibatkan 9 orang meninggal, 8 luka berat, dan 25 mengalami luka ringan.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pujiyono Dulrachman menerangkan, berdasar laporan yang masuk, insiden itu diawali kecelakaan tunggal sebuah dump truck. Dump truck tersebut terbalik di tol Km 92.

“Ada empat mobil yang mengerem dan berhenti untuk menunggu truk itu dievakuasi,” ujarnya.

Namun, tiba-tiba dari belakang muncul dump truck kedua yang bermuatan tanah. Dump truck tersebut ternyata tidak bisa berhenti karena rem blong.

“Empat kendaraan yang berhenti tadi akhirnya ditabrak,” papar dia. Celakanya, di belakang dump truck pengangkut tanah itu ada 15 kendaraan lain yang juga melaju kencang. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan. Saking kerasnya tabrakan, api menyala dari sebuah mobil.

Hanya dalam hitungan detik, api tersebut menyambar kendaraan lain yang berada di dekatnya. Beberapa pengemudi yang terjebak di dalam mobil akhirnya menjadi korban.

“Setelah evakuasi, rencananya olah TKP dilakukan Selasa,” terang Pujiyono.

Petugas mengavakuasi korban pada tabrakan beruntun di tol Purbaleunyi. (Gani Mahnida/Radar Karawang)

Sesaat setelah tabrakan beruntun itu, petugas kepolisian datang. Seluruh korban, baik meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan, dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Para korban tersebut dibawa ke RS Thamrin, RS Bayu Asih, RS Siloam, dan RS Bhakti Husada.

Penjelasan Pujiyono soal rem yang blong di atas berbeda dengan keterangan Manih, istri Subana, sopir dump truck yang kedua. Menurut Manih, yang blong justru rem dump truck yang mengalami kecelakaan awal.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, penyebab pasti kecelakaan sedang dianalisis. Perlu dilakukan olah TKP untuk menentukannya. “Akan dilihat apakah ini penyebabnya tunggal atau banyak,” tuturnya.

Untuk jumlah korban, Dedi menuturkan bahwa korban meninggal mencapai 9 orang. Korban yang mengalami luka berat 8 orang dan luka ringan 25 orang. “Diupayakan jangan sampai ada korban meninggal lagi, semua sedang dirawat,” tuturnya.

Sementara itu, Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengungkapkan, ada dua pengaturan lalu lintas yang dilakukan Jasa Marga Cabang Purbaleunyi. Yakni, contraflow dan pengalihan arus lalu lintas. Untuk pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi kejadian, contraflow diberlakukan di titik awal Km 93 hingga Km 90. Sedangkan pengguna jalan yang melintas dari arah Bandung menuju Jakarta diarahkan keluar melalui GT Cikamuning Km 116 dan masuk kembali ke tol Purbaleunyi melalui GT Jatiluhur Km 84.

“Kami imbau menggunakan jalur alternatif untuk pengguna jalan di jalur arah Jakarta yang terdampak kecelakaan.

Sementara itu, pengguna jalan di jalur sebaliknya kami imbau untuk tetap fokus berkendara dan memenuhi kecepatan minimum berkendara di jalan tol,” kata Heru. Sekitar pukul 18.00 WIB kemarin, petugas gabungan dari kepolisian dan Jasa Marga Cabang Purbaleunyi berhasil mengevakuasi seluruh kendaraan dan korban. Meski demikian, contraflow dan pengalihan arus masih diberlakukan sampai tadi malam.

Kecelakaan di tol Purbaleunyi kemarin bukan yang pertama. Sejak Februari sampai Agustus tahun ini saja, terjadi lima kali kecelakaan. Laka pertama terjadi pada 12 Februari. Kala itu sebuah mobil menabrak Ramdhan Riyanto, warga Kota Cimahi, yang nekat menyeberangi tol tersebut di Km 125.

Belakangan diketahui bahwa korban mengalami gangguan jiwa. Insiden kedua terjadi sepekan kemudian. Tepatnya 19 Februari. Lima kendaraan terlibat tabrakan beruntun di Km 110. Tiga orang mengalami luka-luka. Lalu, sepekan berikutnya, 26 Februari, terjadi kecelakaan ketiga. Truk pengangkut gas milik PT Samator terguling di Km 91. Untung, tidak ada korban jiwa.

Pada 13 Juni terjadi insiden keempat di tol tersebut. Truk kontainer terguling di Km 91 karena rem blong. Tidak ada korban jiwa. Kelima, pada 13 Agustus mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi Michael Ferly, anak bupati Bengkulu Tengah, menabrak truk di Km 132. Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang tewas. (JPC)

  • Bagikan