RAKYATJATENG – Ledakan di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka menewaskan setidaknya 160 orang dan ratusan lainnya luka-luka pada Minggu (21/4). Hingga saat ini belum ada kabar WNI menjadi korban atas ledakan maut tersebut.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, saat terjadi ledakan bom seorang WNI berinisial KW sedang berada di Hotel Shangri La. Namun, KBRI Kolombo sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka.
“Beberapa WNI lainnya yang menginap di Hotel Shangri La. Namun mereka selamat karena tidak berada di hotel saat kejadian,” katanya melalui keterangan tertulisnya pada Minggu (21/4).
Sementara itu, sumber rumah sakit mengatakan kepada AFP via The Independent, warga negara Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat termasuk di antara korban bom yang tewas.
Sedangkan warga Inggris dan Jepang di antara mereka yang terluka dalam serangan bom dahsyat itu. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari polisi atau pejabat pemerintah.
KBRI Kolombo terus memantau perkembangan situasi, termasuk kondisi WNI di sekitar lokasi kejadian, berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Setidaknya enam ledakan bom telah dilaporkan. Tiga gereja di Kochchikade, Negombo, dan Batticaloa menjadi sasaran serangan bom selama kebaktian Paskah. Hotel Shangri La, Cinnamon Grand, dan Kingsbury, semuanya di Kolombo juga terkena dampaknya.
(JPC)