RAKYATJATENG – Ribuan warga Peru mengucapkan selamat tinggal kepada mantan Presiden Alan Garcia yang meninggal akibat bunuh diri. Dua hingga tiga hari ke depan dijadikan hari berkabung nasional oleh Presiden Peru Martin Vizcarra.
Garcia menembak kepalanya pada hari Rabu (17/4) untuk menghindari penangkapan sehubungan dengan dugaan suap dari perusahaan Brasil Odebrecht. Ini adalah skandal korupsi terbesar di Amerika Latin.
Teman, sekutu, dan pemimpin di seluruh spektrum politik memberi penghormatan kepada Garcia di markas besar Partai APRA. Salah satu partai politik tertua di Amerika Latin, dan partai yang dua kali membantu mengantar Garcia ke kursi kepresidenan.
Vizcarra memerintahkan agar bendera dikibarkan setengah tiang di Gedung Kongres dan bangunan publik lainnya untuk menghormati mantan presiden dan mantan anggota parlemen. Meskipun begitu, beberapa sekutu Garcia berseru, “Vizcarra adalah seorang pembunuh,” katanya.
Seorang politisi yang pemberani dianggap sebagai salah satu orator terbaik Amerika Latin, Garcia telah lama dirundung tuduhan korupsi. Ia selalu menepisnya dan menyebutnya sebagai noda politik yang tidak berdasar.
Tetapi jaksa penuntut yang menyelidiki perusahaan Brasil Odebrecht mengumpulkan cukup bukti untuk menahan Garcia. Penyelidikan di Peru meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir.
(JPC)