RAKYATJATENG – Arab Saudi menunjuk seorang putri sebagai duta besar perempuan pertama untuk Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (23/2). Penunjukan ini sebagai dampak dari pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang menguji hubungan antara sekutu.
Putri Rima Bin Bandar menggantikan Pangeran Khalid Bin Salman, adik dari Putra Mahkota Mohammed Bin Salman yang ditunjuk sebagai wakil menteri pertahanan.
Perombakan itu terjadi ketika Saudi berupaya meredakan protes internasional atas pembunuhan Khashoggi Oktober lalu di konsulat Saudi di Istanbul, yang membuat tegang hubungan dengan sekutu utamanya Washington.
Setelah awalnya menyangkal mereka tahu sesuatu tentang hilangnya Khashoggi, kerajaan akhirnya mengakui bahwa agen Saudi membunuhnya di dalam konsulat, tetapi menggambarkannya sebagai operasi jahat.
Putri Rima menghadapi anggota Parlemen AS yang mengancam akan mengambil tindakan keras terhadap Arab Saudi atas pembunuhan brutal di tengah klaim bahwa Putra Mahkota MBS yang harus bertanggung jawab.
Pemerintah Saudi membantah ia ada sangkut pautnya dengan pembunuhan Khashoggi. Khashoggi merupakan orang dalam kerajaan yang berubah menjadi kritikus yang merupakan kolumnis di Washington Post.
“Penunjukan utusan baru menandakan upaya oleh Riyadh untuk mencoba dan mengatur kembali hubungan dengan Washington,” kata Kristian Ulrichsen, seorang pelajar di Baker Institute Rice University di Amerika Serikat, mengatakan kepada AFP via Channel News Asia.
Putri Rima, putri mantan duta besar lama untuk Amerika Serikat, telah menjadi pendukung utama pemberdayaan perempuan di kerajaan itu. Dia telah lama menghadapi kritik atas perlakuannya terhadap perempuan.
(JPC)