KLATEN, RAKYATJATENG – Keberadaan embung sebagai tempat penampungan air memiliki peran vital, terutama di wilayah kekeringan. Salah satunya embung di Desa Panggang, Kecamatan Kemalang. Sayangnya, kondisi Embung Panggang merana lantaran proses pembangunan belum selesai.
Dari pantauan di lapangan, Minggu (1/4), kondisi Embung Panggang mongering. Lapisan bawah masih berupa tanah dengan tumpukan batu di bibirnya. Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setda Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengaku proses pembangunan Embung Panggang memang belum selesai.
”Kalau berdasarkan DED (detailed engineering design), embung di Desa Panggang itu membutuhkan anggaran Rp 2,3 miliar. Tetapi dalam proses penganggaran hanya dialokasikan sebesar Rp 1,9 miliar. Termasuk setelah dilelangkan, proyek pembangunan embung itu menyusut jadi Rp 1,5 miliar,” jelas Agus kepada Jawa Pos Radar Solo, Minggu (1/4).
Rencananya, lanjut Agus, proses penyempurnaan Embung Panggang akan diusulkan melalui APBD Perubahan 2018. Diharapkan penambahan anggaran ini menjadikan embung tersebut dapat segera diselesaikan dan difungsikan. Mengingat embung ini tak hanya berfungsi sebagai penampungan air saja, namun juga konservasi alam.
”Kalau soal tumpukan batu yang belum sempurna mengelilingi embung itu karena alokasi anggarannya memang belum sesuai DED. Tapi ya tumpukan batu itu menjadi salah satu struktur dari bangunan embung. Sedangkan lapisan bawahnya juga belum bisa kedap air,” beber Agus.
Agus menegaskan, embung tidak bisa dipaksakan untuk digunakan sekarang. Dia pun meminta warga sekitar agar bersabar. Terkait sejumlah bagian embung yang longsor, Agus mengaku tanggung jawab kontraktor. Mengingat masa pemiliharaan embung seluas 1,5 hektare ini masih satu tahun. ”Kami sudah meminta kontraktor untuk memperbaiki tanah-tanah yang longsor dan lapisan tanah liat yang terkelupas,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani belum mendapatkan laporan terkait kondisi embung di Desa Panggang tersebut. Namun dia berharap bisa membangun embung sebanyak-banyaknya di Kota Bersinar –julukan Klaten–.
”Kami ada pengajuan untuk pembangunan embung di beberapa wilayah di Klaten. Tahun ini kami sudah ajukan proposal ke pemerintah pusat dan provinsi. Semoga saja dari pengajuan itu ada yang bisa direalisasikan,” tandasnya. (JPR/jpc)