RAKYATJATENG – Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menyerahkan cek senilai US$ 930 juta atau sekitar Rp 12,5 triliun kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bantuan kemanusiaan di Yaman. Sekjen PBB Antonio Guterres yang menerima cek tersebut, menyerukan berakhirnya perang di Yaman di mana Saudi memimpin koalisi militer untuk memerangi pemberontak Houthi.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/3), Guterres mengucapkan terima kasih kepada Pangeran Mohammed atas kontribusi tersebut. Namun pemimpin badan dunia itu menekankan bahwa perang di Yaman memerlukan solusi politik, bukan hanya respons kemanusiaan.
“Tak ada solusi kemanusiaan untuk masalah-masalah kemanusiaan,” kata Guterres usai menerima cek yang juga berasal dari Uni Emirat Arab.
Saudi memimpin koalisi negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab yang melakukan intervensi militer di Yaman untuk mendukung pemerintah Yaman dalam memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran. Serangan-serangan udara yang dilancarkan koalisi Saudi sejak tiga tahun lalu di Yaman telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.
Kelompok-kelompok HAM mengecam Saudi dan koalisi atas jatuhnya korban jiwa warga sipil Yaman tersebut. Pada Oktober 2017 lalu, PBB pun memasukkan koalisi Saudi dalam “daftar hitam” karena membunuh dan melukai anak-anak.
Pemerintah Saudi menegaskan bahwa koalisi menghormati kewajiban-kewajibannya sesuai hukum kemanusiaan internasional. “Solusinya adalah politik dan kami sepenuhnya siap membantu Anda untuk mencari solusi yang akan mengakhiri penderitaan di Yaman,” ujar Guterres kepada Pangeran Mohammed.
Sekitar 10 ribu warga Yaman dilaporkan telah tewas dalam konflik tersebut. PBB menyebut konflik Yaman ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan sekitar 22,2 juta orang membutuhkan bantuan dan menghadapi risiko kelaparan dan wabah kolera. (dtc)