RAKYATJATENG – Sebuah bom meledak dua hari sebelum Pemilihan Presiden Mesir 2018. Akibatnya, 2 polisi tewas.
Dilansir dari The Guardian, Minggu (25/3), peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu waktu setempat. Bom tersebut menargetkan Kepala Keamanan Kota Alexandria, Mesir.
Selain itu, 4 polisi dan 1 warga sipil terluka dalam peristiwa ini. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Jenderal Mustafa al-Nimr selamat dari ledakan ini. Peristiwa ini terjadi di sekitar kantor polisi di Distrik Pusat Kota Roshdi.
Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab terhadap ledakan ini. Ledakan bom di Alexandria terjadi 2 hari menjelang Pilpres Mesir, di mana Abdel Fatah al-Sisi hampir pasti akan terpilih kembali.
Serangan itu juga datang selama operasi keamanan besar-besaran yang melibatkan angkatan darat, laut dan udara di daerah-daerah yang meliputi Sinai utara dan tengah dan bagian-bagian delta Nil Mesir dan Gurun Barat, di sepanjang perbatasan berpori dengan Libya.
Kementerian dalam negeri mengatakan alat peledak telah ditempatkan di bawah mobil dan itu diledakkan ketika konvoi itu lewat. Dilaporkan bahwa jaksa penuntut umum telah memerintahkan penyelidikan. (dtc)