RAKYATJATENG – Kalau melihat anak lain begitu cerdas saya sering berbicara di dalam hati, “Seandainya anakku juga cerdas seperti anak itu,”. Bunda juga pernah melakukan hal sama kayak saya?
Kadang secara nggak sadar kita sering membandingkan anak dan merasa anak ‘kurang’ ya, Bun. Eh tapi tahu nggak, Bun, setiap anak itu istimewa lho. Kita nggak usah membandingkan anak kita dengan anak lain ya karena akan bijak banget kalau orang tua mendidik dan mengasuh anak-anak sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Karena, cara tersebut diyakini bisa membantu orang tua membesarkan anak yang cerdas secara mental maupun emosional. Nah, kalau ngomongin anak cerdas, sebenarnya kayak apa sih tanda-tandanya?
Ada berbagai parameter yang bisa digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak, Bun. Dan parameter kecerdasan nggak selalu berhubungan dengan pendidikan. Bunda bisa mengamati beberapa tanda ini yang dihubungkan dengan anak-anak yang dianggap memiliki kemampuan di atas rata-rata seperti dilansir Standarmedia berikut ini:
- Anak Gemar Membaca
Anak-anak yang punya kemampuan di atas rata-rata biasanya lebih cepat dalam belajar membaca dan menulis. Dan begitu anak bisa melakukannya, anak jadi suka membaca sehingga semakin banyak pengetahuan yang mereka dapat, Bun.
- Punya Daya Ingat Kuat
Anak cerdas biasanya memiliki ingatan yang baik. Ia tidak mudah melupakan apa yang mereka pelajari. Bahkan mereka bisa tetap mengingat apa yang mereka lihat meski sudah beberapa waktu lalu. Mereka mampu mengingat sebanyak mungkin informasi dan ini membuat mereka cukup cerdas.
- Punya Hobi
Kemampuan si kecil yang di atas rata-rata biasanya membuat dia cenderung nggak hanya tertarik pada hal-hal akademis, tetapi juga berminat pada hobi manapun yang mereka sukai atau menarik buatnya. Ketika anak punya hobi yuk fasilitasi mereka, Bun, supaya mereka belajar dan membantu perkembangan otaknya.
- Perasaannya Lebih Sensitif
Anak yang cerdas sering menunjukkan emosi yang lebih cepat daripada anak lain. Mereka cenderung sensitif, Bun. Jadi jangan kesal dulu kalau menghadapi anak-anak yang sedikit-sedikit emosi ya, he-he-he.
Selain itu, anak cerdas juga cenderung memiliki banyak energi karena mereka bergerak, berbicara, dan sering menanyakan sesuatu. Mereka berpikir dan berbicara dengan cepat juga lebih banyak berhubungan dengan anak yang usianya lebih tua.
- Nggak Mudah Tidur
Anak nggak gampang ketika disuruh tidur? Salah satu alasannya adalah karena ia memiliki pikiran yang sangat aktif, Bun. Hal ini membuat anak sulit menjaga ketenangan pikirannya sehingga mereka cenderung tetap terjaga. Rencanakan jadwal tidur yang tepat dan biarkan anak mengikutinya tanpa memaksa ya, Bun, karena itu justru bakal bikin mereka rewel.
- Anak Selalu Penasaran
Rasa ingin tahu anak hingga sering bertanya ini itu bisa jadi bikin kita capek nih, Bun. Tapi sebenarnya ini hal yang baik bagi anak yang sedang tumbuh dan berkembang karena itu membantu mereka belajar. Gunakan kesempatan ini untuk mengajari mereka segala hal yuk, Bun.
Anak yang cerdas dipengaruhi lingkungan, termasuk pola asuh yang mendukung anak untuk selalu berpikir dan bertindak cerdas. Jadi nggak hanya asupan makanan anak aja yang perlu kita perhatikan tapi juga aspek stimulasi dan kasih sayang untuknya demi perkembangan mental dan fisik yang baik.
Dr Thomas Armstrong, PhD, pakar pendidikan anak dari Amerika Serikat mengatakan orang hebat di dunia memang dilahirkan di keluarga yang memiliki riwayat kecerdasan tinggi.
“Tapi genetik bukan segala-galanya. Jika seseorang dilahirkan dengan otak jenius namun tidak mendapat stimulasi dan rangsangan yang diperlukan, maka otak tidak akan berkembang dan anak tidak akan menjadi apa-apa,” katanya.
Hal senada disampaikan dr Endang D Lestari, SpA(K), MPH, pakar nutrisi anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Selain stimulasi dan rangsangan, hal penting lainnya yang harus diberikan orang tua kepada anak adalah nutrisi yang cukup dan seimbang.
“Kecukupan nutrisi sangat penting untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak. Pola makan seimbang dengan cukup karbohidrat, protein, dan zat nutrisi lainnya harus terpenuhi agar anak tumbuh pintar,” kata dr Endang. (dtc)