RAKYATJATENG, SOLO – Menutup acara tahun baru Imlek di Kota Solo, digelar pertunjukan liong dan barongsai. Tiga kelompok liong dan barongsai melakukan pentas dengan berkeliling kota.
Sebelum berkeliling kota, mereka memulai acara dengan ritual doa di kelenteng. Dua kelompok berada di Kelenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, satu kelompok lainnya berada di Kelenteng Poo An Kiong, Coyudan.
“Total ada 3 liong dan 20 barongsai. Mereka berkeliling kota dengan rute yang berbeda,” kata pengurus Kelenteng Tien Kok Sie, Henry Susanto, di sela-sela kegiatan tersebut di kelenteng yang berada di Pasar Gede, Solo, Jumat (2/3).
Barongsai dan Liong berkeliling Solo untuk tolak bala. Barongsai dan Liong berkeliling Solo untuk tolak bala.
Dalam perjalanan, mereka mampir ke rumah dan toko yang dilewatinya. Kebanyakan pemilik rumah ataupun toko telah menyiapkan angpau untuk para pemain liong dan barongsai.
Barongsai dan Liong berkeliling Solo untuk tolak bala. Barongsai dan Liong berkeliling Solo untuk tolak bala. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Pemberian angpau tersebut merupakan ungkapan terima kasih kepada liong dan barongsai. Dipercaya, hewan yang menyimbolkan naga dan singa itu dapat menolak bala.
“Sejarahnya sejak zaman Dinasti Cing. Ada monster yang yang meneror warga. Kemudian ada singa yang muncul dan membuat monster takut. Lalu warga mulai membuat singa-singaan untuk menolak bala,” ujarnya.
Barongsai dan Liong berkeliling Solo untuk tolak bala. Barongsai dan Liong berkeliling Solo untuk tolak bala.
Selain itu, acara tersebut juga diharapkan dapat lebih siap menghadapi tahun ini. Di tahun anjing tanah ini, masyarakat diajak untuk melestarikan lingkungan.
“Anjing tanah ini berkaitan dengan tanah, bumi. Kita dipesan untuk meruwat dan merawat bumi sebaik-baiknya. Harapannya agar masyarakat yang semakin ramah terhadap lingkungan,” tutupnya. (dtc)