RAKYATJATENG, KLATEN – Bupati Klaten Sri Mulyani meninjau Pendopo Mandala Wisata Klaten yang terletak di Desa Telogo, Kecamatan Prambanan, Kamis (1/3). Bupati didampingi Asisten Ekonomi Pembangunan, Kepala Bappeda Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Bagian Humas dan Camat Prambanan mengecek kondisi bangunan yang cukup megah tersebut.
Mandala Wisata Klaten memiliki lokasi yang sangat strategis, di samping masuk timur Candi Prambanan. Bangunan Terdiri dari satu bangunan pendopo besar, 2 bangunan pengapit yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang seni dan sebagai Tourist Information Center (TIC).
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan, gedung ini akan difungsikan kembali untuk pertunjukan kesenian dan kebudayaan masyarakat, kedepannya gedung ini bisa digunakan untuk resepsi pernikahan buat masyarakat.
Ia berharap keberadaan TIC Mandala Wisata Klaten dapat difungsikan kembali sebagai venue kegiatan kesenian maupun sosial kemasyarakatan.
“Gedungnya masih sangat bagus sekali dan lokasinya strategis. Kami butuh dukungan masyarakat Prambanan agar Dinas Pariwisata dapat mengisi kegiatan di sini. Sehingga ketika sudah diperkenalkan sebagai aset pemkab, masyarakat umum dapat menggunakannya untuk kegiatan apapun supaya lebih berfungsi,” ujar Bupati.
Sementara itu, Margiyanta, staf harian Dinas Pariwisata Klaten sekaligus petugas jaga di TIC Wisata Mandala mengatakan, gedung ini mulai dibangun sejak tahun 1990. Luasnya sekitar 4.000 meter. “Namun mulai sepi aktivitas itu sekitar tahun 2008-2009,” kata Margiyanta.
TIC Wisata Mandala memiliki desain unik yang memadukan arsitektur Jawa berupa pendopo Joglo di tengahnya, namun terletak paling belakang, dan diapit dua ruangan lainnya pada sisi sayap kiri dan kanan. Di ruangan sayap kiri terlihat kosong melompong, hanya menyisakan peta wisata Klaten yang menempel di dinding.
“Ruangan sayap kiri ini untuk sekretariatan. Dulunya sehari- hari ada petugas yang siap melayani informasi seputar wisata di Klaten. Sedangkan ruangan sayap kanan itu dulunya digunakan sebagai tempat promosi produk kerajinan tangan khas Klaten,” tutur Margiyanta. (hms-tml-yon)