FAJAR.CO.ID – Siswa yang selamat dari pembantaian di Marjory Stoneman Douglas High School, Florida
berdemonstrasi untuk meminta kontrol senjata di Amerika Serikat setelah serangan mematikan tersebut. Mereka
secara khusus mengeritik Presiden AS, Donald Trump, terkait insiden berdarah ini.
Emma Gonzalez, yang berada di sekolah saat Nikolas Cruz melepaskan tembakan yang menewaskan 17 siswa dan guru, memberikan pidato yang berapi-api terhadap politisi yang didukung oleh National Rifle Association (NRA), termasuk Trump.
Kepada NBC Meet the Press, Emma Gonzalez kemudian mengatakan bahwa kejadian seperti yang menimpa teman-teman mereka tidak boleh dibiarkan.“
Jika presiden ingin mendatangi saya dan mengatakan kepada saya bahwa saya adalah tragedi yang mengerikan dan bagaimana hal itu seharusnya tidak pernah terjadi dan terus mengatakan kepada kami bagaimana tidak ada yang akan dilakukan mengenai hal itu, Saya akan dengan senang hati bertanya kepadanya berapa banyak uang yang dia terima dari National Rifle Association,” tegasnya.
Chris Grady, 19, mengatakan bahwa dia marah dengan kejadian ini. Ia juga mengingatkan penembakan massal di Sandy Hook Elementary School di Connecticut pada tahun 2012, di mana 27 orang, termasuk anak kecil, terbunuh. “Kami ingin menjadi suara untuk anak-anak itu dan ribuan orang lainnya yang telah terpengaruh oleh tragedi seperti ini,” katanya.
Berbicara di CNN, Cameron Kasky mengatakan bahwa para siswa akan mengambil bagian dalam demonstrasi Maret For Our Lives pada tanggal 24 Maret. Dia menambahkan, “Kami telah mendengar banyak bahwa ini bukan waktu untuk membicarakan pengendalian senjata dan kami dapat menghormati hal itu – kami telah kehilangan orang, penting untuk berkabung.”
“Ini saatnya bicara tentang kontrol senjata: 24 Maret. Pesan saya untuk orang-orang di kantor adalah: Anda baik bersama kami atau melawan kami. Kita kehilangan nyawa kita sementara orang dewasa bermain-main,” sambungnya.
Trump menyebut pembantaian di tweets di mana dia mengkritik FBI karena terlalu fokus pada penyelidikan kasus Rusia dan gagal menanggapi peringatan tentang Cruz. David Hogg, seorang siswa berusia 17 tahun di sekolah Florida, mengatakan kepada Meet the Press: “Anda adalah presidennya. Anda seharusnya membawa bangsa ini bersama, bukan memecah belah kita.” (Metro/amr/fajar)