FAJAR.CO.ID, BERAU – Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengalami insiden ringan saat berlibur bersama istri dan tiga anaknya, menikmati keindahan alam bawah laut Kepulauan Derawan Kabupaten Berau, Kaltim, sejak Jumat (2/2) lalu.
Lukman dan keluarga yang langsung menginap di Pulau Derawan, sudah mengagendakan untuk berwisata berkeliling pulau.
Sayang, rencana liburan di luar agenda kedinasan tersebut, rusak setelah Lukman mengalami insiden di Pulau Sangalaki, Sabtu (3/2).
Ya, saat tengah asyik menikmati keindahan pantai di Pulau Sangalaki, tak sengaja Lukman menginjak ekor ikan pari yang berduri dan beracun.
Akibatnya, ia pun mengerang kesakitan dan langsung dilarikan Puskesmas Pulau Derawan
Tiba di puskesmas sekitar pukul 12.30 Wita, Lukman sudah tidak sadarkan diri. Empat perawat yang sudah menunggu, langsung melakukan penanganan sementara, sebelum mendapat penanganan lanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb.
“Sebelum dirujuk ke RSUD, kami sempat menangani beliau, terutama membersihkan luka, memasang infus dan menjahit lukanya,” ujar Toni, Perawat Puskesmas Pulau Derawan kepada Berau Post (Jawa Pos Group), Sabtu (3/2).
Setelah beberapa jam ditangani, Lukman didampingi perawat bertolak dari Pulau Derawan ke Tanjung Batu, sekitar pukul 16.10 Wita, untuk dibawa menggunakan ambulans milik Baznas ke Tanjung Redeb.
Tiba di RSUD dr Abdul Rivai sekitar pukul 18.30 Wita, Lukman langsung mendapat penanganan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit plat merah tersebut.
Bupati Berau Muharam menjenguk Lukman mengatakan, kondisi Menteri Agama tersebut sudah membaik dan telah ditangani secara baik, sejak di Puskesmas Pulau Derawan.
“Yang terkena ekor ikan pari di tumit kaki sebelah kanan. Dan besok beliau (Menteri Agama, red) akan berangkat kembali ke Jakarta,” katanya saat diwawancara Berau Post, Sabtu (3/2).
Muharam mengaku tidak mengetahuinya keberadaan Lukman yang mengajak keluarganya berlibur ke Pulau Derawan.
Alasannya, karena Lukman tidak ingin merepotkan Pemkab Berau. “Karena ini juga acara keluarga,” tuturnya.
Hal yang sama diutarakan Wakil Bupati Berau Agus Tantomo. Agus mengaku tidak mengetahui perihal liburan Menteri Agama di Pulau Derawan.
Atas kejadian ini, ia pun berencana membuat surat edaran agar kepala kampung hingga camat di Kabupaten Berau, agar segera melaporkan jika mengetahui ada pejabat negara yang berlibur di Bumi Batiwakkal.
“Jadi apabila ada kejadian seperti ini lagi, kita bisa segera melakukan penanganan secepatnya,” ucap Agus.
Terkait penanganan medis, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, RSUD dr Abdul Rivai, Abdul Jabar Kareem menjelaskan, Menteri Agama harus segera disuntik obat penahan nyeri.
Untungnya, racun yang ada di ekor ikan tersebut menurutnya tidak terlalu berbahaya terhadap tubuh manusia.
“Jadi daya tahan tubuh manusia itu masih kuat dan mampu menangkal racun itu, sehingga tidak terlalu berbahaya pada tubuh,” jelasnya.
Jika dinilai tak berbahaya, mengapa Menteri Agama sampai tak sadarkan diri saat tersengat racun di ekor ikan pari tersebut?
Ditanya demikian, pria yang akrab disapa dr Jaka ini menyebut hal tersebut hanya efek dari nyeri yang didapat setelah menginjak duri ekor pari.
“Jadi yang bikin Pak Menteri pingsan itu karena tubuhnya kaget dengan rasa nyeri yang diakibatkan racun ekor ikan pari. Tapi meskipun sempat pingsan, namun saya rasa racun itu tidak terlalu membahayakan bagi tubuh beliau,” tandasnya.
Pantauan Berau Post, Menteri Agama mendapat penanganan intensif sekitar satu jam, Lukman kemudian dipindah ke ruang radiologi untuk mendapat penanganan lanjutan, sebelum dipindah ke ruang perawatan VVIV untuk menjalani perawatan.
“Kondisinya sudah semakin membaik,” pungkas dr Jaka. (arp)