FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan dari Persaudaraan Alumni 212 menyikapi pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang viral di media sosial.
Terlebih Tito menyebut ormas selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bisa merontokan negara.
Jubir Alumni 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, pihaknya telah mencerna ucapan Tito yang viral itu. Bahkan, pihaknya mengaku kaget karena Tito seolah-olah menyudutkan umat Islam selain NU dan Muhammadiyah.
“Pernyataan yang ultra-diskriminatif, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan berpotensi mengadu-domba sesama anak bangsa,” ujar dia dalam keterangannya kepada JPNN.com, Rabu (31/1).
Bahkan, perkataan Tito dianggap menghina, melecehkan dan memusuhi Islam selain NU dan Muhammadiyah. Apalagi kata dia, Tito sebagai Kapolri pasti akan berimbas kepada anak buah di lapangan.
“Tidak mustahil seluruh jajaran Polri, yang sehari-hari hidup di tengah masyarakat akan mengambil sikap mencurigai, memata-matai dan memusuhi orang Islam yang bukan NU dan Muhammadiyah,” tegas dia.
Menurutnya, umat Islam sudah cukup sakit hati dengan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Perppu Ormas dan kasus Victor Laiskodat yang tak kunjung rampung.
“Maka kami minta pada Presiden Joko Widodo supaya Kapolri Tito Karnavian segera dicopot dari jabatannya. Karena kami yakin masih ada perwira tinggi Polri yang betul-betul Pancasilais,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga mendesak Tito untuk meminta maaf kepada umat Islam Indonesia terutama kepada ormas-ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah. (Fajar/jpnn)