FAJAR.CO.ID – Pensiunan Jenderal Bintang 4 Myanmar menegaskan bahwa warga Budha Myanmar tidak membenci warga Muslim Rohingya di negara tersebut.
Dalam sebuah wawancara yang dimuat Channel News Asia pekan ini, mantan pejabat tersebut mengatakan bahwa mayoritas dari mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan damai di Myanmar.
Terpisah, dalam sebuah wawancara langka dengan militer Myanmar yang tertutup, Hla Htay Win, mantan Kepala Staf Umum Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang memelihara hubungan dekat dengan angkatan bersenjata, mengatakan bahwa mayoritas warga Rohingya belum melarikan diri dari Myanmar.
“Enam puluh persen orang Bengali (istilah yang digunakan oleh warga Myanmar untuk menyebut Rohingya) tinggal bersama dengan orang-orang etnis Rakhine kami dengan damai. Mereka belum meninggalkan negara ini,” jelasnya.
Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen, dan Win yang saat ini menjadi anggota parlemen dari Partai Solidaritas dan Pembangunan Uni (MILF) yang didukung militer, tidak menjelaskan bagaimana dia menyimpulkan angka 60 persen tersebut.
Namun pernyataan itu disampaikannya setelah sekitar 650 ribu warga Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine Myanmar ke Bangladesh untuk menghindari sebuah tindakan keras militer besar yang dipicu oleh serangan dari kelompok bersenjata Rohingya (ARSA) melawan pasukan keamanan pemerintah Agustus tahun lalu.
Serangan ARSA terhadap 30 pos polisi dan satu pangkalan militer dibalas dengan “operasi pembersihan” yang mengakibatkan kematian lebih dari 300 militan dan ribuan warga Rohingya. (fajar/rmol)