FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Polri punya cara sendiri menghadapi masalah di 171 Kabupaten/Kota dan Provinsi yang bakal menggelar Pilkada Serentak 2018 nanti. Salah satunya dengan meredam berkembangnya isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), sehingga pesta demokrasi dapat dinikmati masyarakat.
“Kontestasi persaingan ini jangan dibawa-bawa terus sampai kapan pun. Mari kita rekonsiliasi, mari kita bangun negeri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Komplek Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (15/12).
Menurut Setyo, adanya isu SARA di tengah masyarakat dilakukan untuk mengalahkan lawannya. Oleh karena itu, adanya rekonsiliasi diperlukan untuk membangun kecerdasan saat proses pesta demokrasi berlangsung.
“Artinya menang, tetapi bukan untuk mengalahkan semuanya. Tetapi untuk membangun negeri,” ucap Setyo.
Meski tingkat pendidikan masyarakat Indonesia saat ini berada pada taraf 70 persen dan bersekolah sampai tingkap SMP, kata Setyo, hal itu tidak mengurangi masyarakat untuk tuli dari kecerdasan mengenai proses pesta demokrasi.
“Memang hanya sekitar 30 persen masyarakat yang tingkat pendidikannya baik, sementara 70 persen berada pada tingkat pendidikan SMP ke bawah,” tutur Setyo.
Meski demikian, mantan Wakil Badan Intelijen dan Keamanan Polri ini dapat memastikan penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 dapat berjalan lancar.
“Kita yakin bahwa kerjasama kita dengan TNI, pemerintah daerah segala sesuatu penyimpangan bisa diatasi,” tandasnya. (Fajar/JPC)