FAJAR.CO.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengunjungi Pangkalan Udara Khmeimim, Provinsi Latakia, Suriah, Senin (11/12/2017). Dia adalah kepala negara pertama yang berkunjung ke Suriah sejak perang saudara pecah enam tahun lalu.
Dalam kesempatan istimewa tersebut, dia mengungkapkan rencana penarikan pasukannya yang selama ini membantu militer Suriah.
”Kontingen militer Rusia di Republik Arab Syria akan kembali pulang dalam jumlah yang signifikan. Kawan-kawanku, ibu pertiwi menunggu kalian,” ujarnya kepada pasukan Rusia dalam kunjungan dadakan tersebut.
Tujuan utama Putin memang bukan Suriah, melainkan Mesir. Dia hanya singgah sebentar di Suriah.
Presiden Suriah, Bashar Al Assad, yang ada di sampingnya mengucapkan terima kasih kepada Putin atas kontribusi pasukannya dalam melawan terorisme di Suriah.
Meski begitu, sebagian kecil pasukan akan tetap tinggal di Suriah.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, Rusia bakal mempertahankan Pangkalan Udara Khmeimim dan fasilitas militer angkatan laut di Pelabuhan Tartus. Pangkalan Udara Khmeimim selama ini merupakan pusat militer Rusia di Suriah.
”Secara umum, pertempuran di wilayah ini telah rampung dengan selesainya pemusnahan para teroris,” tegas Putin.
Bagi Rusia, pertempuran di Suriah telah usai karena militan Islamic State (IS) atau yang dikenal dengan ISIS berhasil dikalahkan. Rusia membantu Suriah sejak September 2015, ketika pasukan Assad di ambang kekalahan.
Itu adalah intervensi terbesar Rusia di Timur Tengah dalam beberapa dekade. Bantuan dalam skala besar tersebut berhasil membalik posisi Assad dan memukul mundur kelompok-kelompok yang menentangnya.
Reuters sempat mengungkap bahwa tingkat kematian pasukan Rusia di Suriah rendah karena mereka menggunakan militer swasta untuk bertempur. Tapi, hal tersebut dibantah Kementerian Pertahanan Rusia.
Kepada Assad yang mendampingi kunjungannya, Putin menjelaskan bahwa dirinya ingin bekerja sama dengan Iran, Turki, dan Mesir untuk memulai proses perdamaian di Suriah.
Putin juga ingin membuat forum Syrian Congress on National Dialogue di Rusia. Rencananya pemerintah Suriah dan oposisi dipertemukan untuk membahas perdamaian serta membuat konstitusi yang baru.
Karena itu, setelah berkunjung ke Mesir, Putin akan melanjutkan lawatannya ke Turki.
Pasukan Rusia yang sukses membantu Assad akan menjadi nilai plus dalam Pilpres Maret 2018. Presiden ke-4 Rusia itu berencana mencalonkan diri lagi. Berbagai survei menunjukkan Putin bakal menang mudah.
Meski begitu, kemenangan di Suriah itu akan membuat tingkat kehadiran penduduk meningkat dan membuat gaung kemenangan Putin lebih terasa. (sha/c10/any)