FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan kekecewaannya atas sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui sepihak Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Bahkan, ketika membuka Silaturahmi Kerja Nasional dan HUT ke-27 Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Jumat (8/12), mantan gubernur DKI Jakarta itu mengaku masih kesal kepada Taipan 71 tahun itu.
“Dua hari yang lalu saya terkejut, dan sampai sekarang ini masih jengkel. Kita ini kan sedang berbicara dalam forum-forum internasional mengantisipasi sikap Korea Utara, eh ternyata dikejutkan sikap yang satunya lagi, pemerintah Amerika Serikat yang mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel,” ucap Jokowi -sapaan Presiden.
Bagi mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, kebijakan suami Melania itu sangat mengejutkan karena terakhir bertemu di KTT ASEAN, Presiden AS ke-45 itu bicaranya enak banget sambil senyum-senyum.
“Bahkan saat makan malam kebetulan jejer dengan istri saya di sini, Presiden Trump di sini, saya di sini. Ngajak ngomong istri saya terus, terus sepanjang makan malam ngajak ngomong Bu Jokowi, saya juga saya liatin terus,” tutur Presiden menggambarkan kondisi pertemuan terahirnya dengan Trump.
Namun, katanya, sikap AS merupakan gambaran nyata perubahan-perubahan dunia yang kadang-kadang menjengkelkan, bahkan menyakitkan. Tapi itulah fakta harus dihadapi.
Jokowi memastikan tak tinggal diam dengan sikap Presiden Trump. Selain mengecam, dirinya juga langsung berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), membicarakan pertemuan menyikapi keputusan AS.
“Tadi malam terakhir saya telpon Emir Qatar Sheikh Tamim. Apakah nanti semuanya bisa hadir di sidang Majelis OKI di Istanbul, di Turki. Alhamdulillah kelihatannya semua akan hadir. Saya sendiri juga akan hadir di sana untuk meneguhkan kita semuanya betapa kita, dukungan kita, rakyat kita, kepada Palestina itu tidak berubah,” tutur suami Iriana.
Mantan wali kota Surakarta ini juga telah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas hari ini. Yang dikhawatirkan Jokowi, pengakuan sepihak Trump bisa menggundang stabilitas keamanan, dan perdamaian dunia.(Fajar/jpnn)