FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah angkat suara terkait tudingan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyebut Reuni Akbar 212 bermuatan politik. Fahri heran pernyataan tersebut keluar dari mulut penegak hukum.
“Kapolri tidak perlu buat analisis politik. Dia penegak hukum harusnya dia datang, hadir dia bersalaman cepika cepiki orang-orang,” kata Fahri di sela Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12).
Fahri menambahkan, Tito tidak perlu takut hadir karena jabatan penegak hukum melekat padanya. Selain itu, kata dia, Tito juga diharapkan tidak menggunakan isu radikalisme atau liberalisme dalam membingkai pergerakan umat muslim Indonesia.
“Kalau mau debat ide liberalisme, ide radikalisme, ayo ngomong sama saya,” kata dia.
Dia meminta kepada semua pihak tidak membalikkan fakta yang justru merusak persatuan bangsa. Menurutnya, lebih baik semua pihak membicarakan soal persatuan bangsa.
“Jangan membolak-balik, jangan membohong-bohongi, kita sudah pintar. Jangan terkooptasi dengan pikiran asing, hadirlah sebagai bangsa,” tegas dia. (Fajar/jpnn)