FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Dalam waktu yang berdekatan tiga lembaga survei yaitu Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Media Survei Nasional (Median) dan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) merilis hasil survei terkait dengan elektabilitas calon presiden menjelang Pemilu 2019.
Hal yang menarik dari hasil survei ketiga lembaga itu adalah elektabilitas petahana Joko Widodo di bawah 50 persen.
Hasil survei SMRC menyatakan elektabilitas Jokowi 38,9 persen, Median menyebutkan elektabilitas Jokowi 36,2 persen, sedangkan berdasarkan hasil survei KedaiKopi elektabilitas Jokowi 44,9 persen.
Mencermati rilis ketiga lembaga survei tersebut, pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan ini merupakan peringatan dini bagi Jokowi karena untuk petahana elektabilitas di bawah 50 perse itu berada pada batas yang tidak aman.
“Bahkan dua lembaga survei merilis elektabilitas Jokowi di bawah 40 persen. Ini bukan hanya tidak aman, tapi sudah mengkhawatirkan,” kata Iwel kepada redaksi, Senin (9/10).
Menurutnya, meskipun pemilihan Presiden baru akan dilakukan pada 2019 namun dari hasil tiga survei ini menunjukkan masih terbuka peluang bagi kandidat lain untuk bisa memenangkan pilpres mendatang.
Jelas Iwel, tiga survei ini bisa mewakili pendapat dan harapan masyarakat jelang Pilpres 2019. Artinya, Jokowi harus mawas dan mesti tingkatkan elektabilitas.
Dan kepada para penantang Jokowi, harus menyiapkan strategi yang mumpuni untuk bisa menyaingi politisi PDIP itu.
Iwel juga setuju, yang membuat elektabilitas Jokowi belum bisa menembus angka 50 persen, sebagai angka yang aman, adalah, karena pemerintah belum bisa menjaga stabilitas politik, ekonomi, hukum, termasuk gaduh masyarakat di media sosial. (rmol/fajar)