FAJAR.CO.ID – Pelaku teror di Las Vegas, Amerika Serikat. yang mengakibatkan sedikitnya 50 orang meninggal dan 400 orang terluka diyakini adalah Stephen Paddock (64).
Kepolisian Metropolitan Las Vegas (LVPMD) memastikan, Paddock sudah tewas setelah mengumbar tembakan ke arah penonton konser di dekat Mandalay Bay Casion & Hotel, Minggu malam waktu setempat (1/10/2017).
Paddock ditemukan polisi di kamar lantai 32 gedung seberang jalan lokasi konser tersebut. Di kamar itu pula polisi menemukan 8 senjata api dan sejumlah senapan laras panjang.
Kabar terbaru, juru bicara polisi Las Vegas, Kevin McMahill, mengkonfirmasi bahwa Paddock meninggal karena luka tembak yang ditimbulkan oleh senjatanya sendiri saat polisi masuk ke kamarnya.
Menurut polisi, Paddock adalah lone wolf yang beraksi sendirian. Dia menggunakan senapan semiotomatis dari lantai 32 Mandalay Bay untuk memberondong penonton festival Route 91 Harvest, sebuah festival musik country yang berlangsung selama tiga hari.
Polisi setempat awalnya mencari teman seperjalanan Paddock, bernama Marilou Danley, yang diyakini sebagai warga Australia dan keturunan Indonesia. Namun kemudian polisi mengumumkan bahwa Danley tidak terlibat dalam penembakan brutal tersebut.
Menurut polisi, Paddock tinggal di kawasan terpencil di Mesquite, Nevada sejak Juni 2016. Pria kelahiran 9 April 1953 itu kini menjadi pemegang rekor penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Sebelumnya, Paddock dikabarkan tinggal di Reno, Nevada sejak 2011 hingga 2016. Dia juga pernah tinggal di Melbourne, Florida selama 2013 hingga 2015. Catatan kepolisian menunjukkan bahwa Paddock pernah tinggal di Henderson, Nevada, serta beberapa lokasi di California pada era 1990-an.
Mesquite yang kini menjadi tempat tinggal terakhir Paddock berlokasi sekitar 80 mil atau sekitar satu jam seperempat berkendara dari Las Vegas. Mesquite merupakan bagian dari kota bernama Clark County berpenduduk 17.400 jiwa.
Kawasan itu menjadi tempat tinggal bagi komunitas pensiunan. Clark County juga dilengkapi kasino dan lapangan golf.
Sejauh ini polisi belum mengetahui motif Paddock. Terlebih, polisi juga tak mengetahui agama yang dianut pelaku. “Kami tidak tahu apa kepercayaannya saat ini,” tutur Kepala LVMPD, Sherrif Joe Lombardo. (telegraph/latimes/ara/jpnn/fajar)