Teror Van Zig Zag di Barcelona, 13 Tewas, Ratusan Luka

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID – Teror di Barcelona ini menewaskan 13 orang dan melukai seratus lainnya. Ada dua tersangka yang sudah ditahan polisi, namun keduanya diduga bukan pengemudi mobil van yang sengaja ditabrakan ke kerumunan orang di distrik Las Lambras.

Saksi mata mengatakan, mereka melihat sebuah van yang melaju dengan kecepatan tinggi secara zig zag di jalur pejalan kaki. Van itu sengaja menabrak orang-orang yang sedang berjalan. Distrik tersebut adalah salah satu spot wisata paling tenar di Barcelona.

Dipaparkan kepolisian Catalan, van tersebut adalah mobil sewaan. Tindakan teror yang berlangsung sekitar pukul 16.50 waktu setempat pada Kamis (17/8/2017) itu tidak pandang bulu. Pengemudi menabrak dengan sadis para pejalan kaki. Sebagian besar dari mereka berhamburan dan melayang di udara sebelum akhirnya terbanting ke tanah. ”Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah,” ujar pernyataan resmi kepolisian.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menyebutkan kalau itu adalah serangan teroris. Polisi masih melakukan penyelidikan dan terus mengejar pelaku. Namun Jumat (18/8) pagi ini polisi mengatakan kalau mereka menduga ledakan di Cambrils, Barcelona, pada Rabu (16/8), yang menghancurkan sebuah rumah dan membunuh seorang warga ada hubungannya dengan teror ini.

Pun polisi menemukan belasan silinder gas pada sebuah rumah di Kota Alcanar, sekitar 100 kilometer selatan Barcelona yang diduga ada hubungannya dengan aksi teror.

Sementara ini, polisi sudah merilis foto Driss Oubakir. Dokumen Oubakir digunakan untuk menyewa van yang terlibat dalam aksi mematikan itu. Media lokal mengatakan Oubakir adalah pemuda berusia 20 tahun yang lahir di Maroko. Namun, dalam laporan lanjutan disebutkan kalau Oubakir datang ke kantor polisi untuk melaporkan kalau dokumen pribadinya sudah dicuri orang.

ISIS, seperti biasa, mengklaim aksi teror tersebut. Mereka menyebut kalau serangan van di Las Ramblas dilakukan oleh tentara ISIS. Pernyataan itu dirilis mereka via kantor berita Amaq. Namun grup teror itu tidak memberikan bukti tambahan kalau mereka otak dibalik kejadian memilukan ini.

(tia/Daily Mail/BBC/JPC)

 

  • Bagikan