Ribuan Warga Desak Pemerintah Usir Dubes Israel dari Yordania

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, AMMAN – Ribuan warga Yordania mendesak pemerintah mengusir duta besar Israel dan membatalkan perjanjian damai dengan zionis.

Tuntutan tersebut mereka kemukakan saat aksi damai ketika prosesi pemakaman pemuda Yordania, Mohammad Jawaw­dah (17), ditembak hingga tewas penjaga keamanan Israel di kawasan Kedutaan Besar Israel, di Amman.

Di acara pemakaman Jawawdah, warga berteriak marah. “Tidak untuk Kedutaan Besar Israel atau duta besarnya di tanah Yordania” Massa juga mendesak agar dilakukannya perang suci.

Polisi Yordania mengatakan, Jawawdah, yang bekerja pada sebuah perusahaan mebel, terlibat perselisihan dengan petugas keamanan Israel, saat dia me­masuki kawasan kedutaan pada Minggu (23/7/2017), untuk mengantarkan pesanan.

Polisi juga menyebut, petugas keamanan Israel menembak Jawawdah, setelah pemuda itu menyerangnya. Sedangkan, Israel sebelumnya mengatakan Jawawdah menggunakan obeng untuk menusuk petugas.

Pejabat Israel menuding per­istiwa tersebut adalah usaha diri dari “serangan teroris”. Namun ayah Jawawdah menekankan, anaknya tidak memiliki hubun­gan dengan kelompok pem­berontak.

Staf kedubes Israel di Yorda­nia, termasuk petugas keamanan yang terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua warga Yordania, telah men­inggalkan kota Amman, Senin (24/7). Warga tidak terima den­gan pembebasan mereka.

Untuk menanggapi kemara­han masyarakat, Menteri Luar Negeri Ayman Safadi mengata­kan, pihak Israel telah dilindungi kekebalan diplomatik, namun dia bersumpah untuk mencari keadilan bagi para korban se­rangan kejahatan.

“Pemerintah bersikeras bahwa pelaku yang melakukan keja­hatan seharusnya tidak lolos,” kata Safadi. Ia menambahkan, penjaga keamanan Israel seharusnya baru dapat meninggalkan negara itu, hanya setelah pihak berwenang mendapatkan kesak­siannya agar dapat mengajukan tuntutan hukum terhadapnya.

Oposisi politik utama, Ikhwanul Muslimin Yordania, mengecam pihak berwenang karena meloloskan pihak Israel itu.

“Tindakan itu merupakan penghinaan terhadap kedaulatan nasional. Bukannya pemerin­tah melakukan perlindungan terhadap warganya, kami terke­jut dengan perlindungan yang diberikan terhadap si pembunuh, dan mengembalikannya tanpa membebani hukuman terhadap­nya,” kata pernyataan kelompok tersebut.

Yordania adalah salah satu negara Arab yang memiliki ikatan diplomatik dengan Israel. Kek­erasan terhadap orang-orang Israel jarang terjadi di Yordania, sebuah negara berpenduduk banyak yang juga merupakan sekutu regional Amerika Serikat. Bahkan Yordania juga telah me­nandatangani sebuah perjanjian damai dengan Israel. (rmol/fajar)

 

  • Bagikan