FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menulis “Sajak Diktator Kecil” yang terkesan menyindir penguasa sekaligus menggambarkan kondisi kekinian negara ini. Politikus Partai Gerindra menyinggung tentang ekonomi yang tak kunjung membaik, jerat utang yang menjulang, hingga pembubaran ormas.
Lantas, bagaimana pemerintah menanggapinya?
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung Wibowo, menilai puisi “Sajak Diktator Kecil” tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi, yang boleh dilakukan oleh semua warga negara.
“Ketika berekspresi monggo saja dan itu dijamin kebebasan karena negara kita beri ruang bebas. Sehingga sajak, puisi, apa pun akan kita nikmati sebagai bagian memperkaya suasana publik,” ujar Pramono kepada wartawan di kompleks Istana Kenegaraan Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Tentang isi puisi tersebut, Pramono, yang merupakan mantan politikus Senayan dari Fraksi PDI Perjuangan, menanggapi singkat. “Yang diktator siapa? Ini negara demokrasi mau apa juga boleh,” singkat dia. (fat/jpnn/fajar)