FAJAR.CO.ID – Beberapa waktu terakhir di Selandia Baru tercatat telah ada delapan orang tewas akibat ganja sintetis. Jumlah korban tewas bisa jadi lebih besar karena dikhawatirkan ada kasus yang tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi.
Keseluruhan kasus kematian akibat ganja sintetis terjadi di Auckland.
Awal bulan ini, polisi Auckland telah mengeluarkan peringatan di Facebook soal bahaya penggunaan ganja sintets.
“Kami sangat khawatir orang-orang tidak mengetahui betapa berbahaya dan beracunnya barang tersebut,” kata kepolisian Selandia Baru seperti dimuat BBC.
Bahan simulasi ganja atau juga yang dikenal dengan nama cannabinoid sintetis dikembangkan lebih dari 20 tahun yang lalu di Amerika Serikat untuk pengujian hewan sebagai bagian dari program penelitian otak.
Namun, dalam dekade terakhir ini, ganja sintetis banyak tersedia untuk umum.
Ganja sintetis pernah secara singkat legal di Selandia Baru, namun kemudian resmi dilarang pada tahun 2014.
Obat-obatan tersebut mengandung tanaman kering yang disemprotkan dengan obat-obatan sintetis. Hasilnya, obat-obatan tersebut bisa memicu munculnya efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh ganja, namun lebih kuat dan lebih berbahaya. (mel/rmol/fajar)