FAJAR.CO.ID – Kepolisan Arab Saudi menangkap seorang gadis yang mengunggah video di aplikasi Snapchat saat mengunjungi benteng bersejarah di Kota Ushayqir, Provinsi Najd, Rabu (19/7).
Wanita yang diketahui bernama Khulood tersebut membuat marah polisi syariah Arab, lantaran mengenakan rok mini dan crop-top saat berkunjung ke tempat bersejarah itu.
Menurut TV nasional Arab Saudi, polisi Riyadh menangkap wanita itu dengan tuduhan mengenakan pakaian yang tidak sopan. Berkasnya pun telah dilimpahkkan ke kejaksaan.
Video tersebut memancing reaksi di media sosial. Sebagian netizen menuntut gadis yang berprofesi sebagai model tersebut ditangkap, sementara lainnya menuji keberanian gadis itu dalam berpakaian minim.
Di Arab Saudi, wanita diwajibkan mengenakan jubah longgar panjang di depan umum, serta mengenakan jilbab.
Dalam video tersebut, Khulood terlihat berjalan di sepanjang jalan yang kosong di Desa Ushayqir, sekitar 96 mil sebelah utara ibukota Riyadh.
Seorang jurnalis Arab bernama Khaled Zidan, membenarkan langkah yang diambil polisi religi, Haia, perihal penangkapan Khulood.
Sementara, seorang penulis dan filsuf, Wael al-Gassim, terkejut dengan viralnya video Khulood dan reaksi yang dilontarkan netizen di media sosial.
“Saya kira dia telah membom atau membunuh seseorang. Ternyata, hanya tentang roknya yang tidak disukai banyak pihak,” ujar Wael, dilansir dari Mirror, Kamis (20/7).
Netizen turut menghubungkan kasus yang menimpa Khulood dengan kunjungan istri Presiden AS, Melania Trump dan anaknya, Ivanka, beberapa waktu lalu, yang tak mengenakan jubah panjang maupun jilbab.
“Jika ia (Khulood) orang asing, mereka akan berseru soal kecantikan dan pesonanya. Tapi karena ia orang Arab Saudi, mereka menyeru agar dirinya ditangkap,” komentar seorang netizen, Fatima al-Issa. (riz/fajar)