FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi rencana aksi massa menolak Perppu Ormas yang akan digelar di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/7) mendatang akan diikuti banyak umat Islam.
Diketahui, dalam undangan yang beredar menyebut aksi bertujuan menuntut agar DPR menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2/2017 tentang Perubahan Atas UU Nomor 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
“Kemungkinan (aksi,red) sangat besar. Karena ormas-ormas Islam banyak yang tidak mendukung dikeluarkannya perppu tersebut,” ujar Ujang seperti dikutip dari JPNN, Minggu (16/7).
Menurut pengamat dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, banyak ormas tidak mendukung perppu karena aturan tersebut dinilai menyudutkan ormas Islam.
“Seharusnya pemerintah berkonsultasi dahulu dengan sejumlah ormas Islam sebelum menerbitkan perppu itu, sehingga keputusan yang dikeluarkan tidak mengalami gejolak atau penolakan,” ucapnya.
Ujang menilai, langkah pemerintah menerbitkan Perppu Nomor 2/2017 mungkin untuk tujuan yang sangat baik. Yaitu untuk menjaga NKRI. Namun sayangnya cara yang dilakukan pemerintah dianggap kurang demokratis.
“Jadi, jika aksi nantinya berjalan dengan damai, maka akan menjadi harapan kita semua. Namun jika aksi berjalan dengan brutal tentu pemerintah harus menegakkan hukum dengan adil. Tentu penangkapan-penangkapan itu akan terjadi (jika aksi berlangsung anarkis, red),” katanya.
Saat ditanya tanggapannya terkait penerbitan perppu tersebut, Ujang menilai pemerintah terkesan terburu-buru. Pasalnya, penolakan sampai saat ini cukup banyak mengemuka.”Pemerintah bisa dibilang tergesa-gesa, karena buktinya banyak penolakan,” pungkas Ujang.(gir/jpnn)