FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keputusan pemerintah memblokir aplikasi Telegram dilakukan bukan tanpa alasan.
“Pemerintah kan sudah mengamati lama, dan ini untuk keamanan, keamanan negara, keamanan masyarakat,” kata Jokowi di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (16/7).
Dia menyebutkan, yang ditemukan pemerintah bukan satu, dua, atau tiga penyebaran paham radikalisme melalui Telegram, tapi ribuan jumlahnya.
“Ribuan yang ada di situ yang dikategorikan akan menganggu keamanan negara ini, menganggu keamanan masyarakat,” tegas dia.
Bila Telegram mengklaim telah menutup akun-akun berbau terorisme, Jokowi menilai tidak mungkin masih ada ribuan akun yang digunakan untuk berkomunikasi lintas negara terkait terorisme.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan punya bukti ratusan halaman berisikan penyebaran konten terorisme melalui Telegram.
“Saya punya buktinya. Saya review hampir 700 halaman itu bagaimana caranya membuat bom, ajakan radikalisme yang kaitannya dengan terorisme,” ujar Rudiantara di Padang, Sabtu (15/7) kemarin. (fat/jpnn)