FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur mengatakan, seleksi CPNS 2017 gratis, ketat, transparan, objektif dan tidak dipungut biaya.
Setelah lulus seleksi adminstrasi, akan dilakuan seleksi kompetensi dasar (SKD), dan peserta yang lulus terbaik berhak mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB).
“Seleksi CPNS 2017 gratis, semuanya dibiayai negara. Jadi tidak ada istilah bayar membayar,” kata Asman, Jumat (14/7).
Berdasarkan PermenPAN-RB 20/2017, SKB dilakukan menggunakan CAT dan bisa ditambah dengan tes lainnya sesuai dengan kebutuhan jabatan. Buat instansi yang belum siap untuk melaksanakan seleksi kompetensi bidang menggunakan CAT, bisa melakukan minimal dua bentuk tes, antara lain, yaitu tes praktik kerja, dengan materi dan penguji yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan jabatan, tes fisik/kesamaptaan (kesiapsiagaan), psikologis, kesehatan jiwa, dan wawancara sesuai yang disyaratkan oleh jabatan.
Seperti sudah diumumkan panitia seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM, untuk pelamar dari lulusan SLTA sederajat, khususnya untuk penjaga tahanan, SKB akan dilakukan dengan kesamaptaan.
Apa itu tes kesamaptaan? Kabag Komunikasi Publik KemenPAN-RB Suwardi mengatakan, tes kesamaptaan adalah salah satu tahap seleksi hampir sama dengan melakukan tes fisik atau kesehatan yang diikuti calon pelamar. Kesamaptaan berasal dari kata samapta yang memiliki arti ready atau prepared atau bisa juga diartikan kesiapan fisik.
Tes kesamaptaan terdiri dari beberapa jenis. Di antaranya seperti lari, push up, sit up, pull up dan chining, dan shuttle run. Untuk lari, biasanya dilakukan selama 12 menit bagi pria dengan minimal jarak tempuh 1200 meter. Sedangkan untuk wanita lari lebih lama dua menit yakni 14 menit dengan minimal jarak tempuh 1200 meter.
Selanjutnya push up, yang dilakukan untuk mengetahui daya tahan lengan bagian luar. Standar push up untuk laki-laki antara 35 sampai 40 kali, dan standar push up untuk wanita antara 30 sampai 35 dengan waktunya biasanya satu menit. Sit up adalah gerakan duduk kemudian bangun. Tes ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan serta fleksibilitas otot perut. Standar untuk laki-laki 35-40 kali, standar untuk wanita 30 kali dengan waktu satu menit.
Untuk pull up, dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan. Pull up adalah gerakan dengan cara seperti bergantung pada tiang horizontal kemudian menarik badan ke atas sampai dagu melewati tiang itu dan kembali turun sampai tangan lurus dengan standar untuk laki-laki sepuluh kali.
Yang terakhir adalah shuttle run. Shuttle run adalah lari membentuk angka delapan. Lari dengan kecepatan penuh (sprint) melewati dua patok besi yang berjarak kurang lebih sepuluh meter dengan titik awal sebelah kanan patok belakang. Setelah ada aba-aba start/peluit, Anda lari dari titik awal itu menuju sebelah kiri patok depan kemudian memutari patok itu sampai berada di sebelah kanan patok depan, setelah itu lari kembali ke patok belakang sebelah kiri, memutari patok itu sampai berada di sebelah kanan patok belakang kembali.
Lari membentuk angka delapan itu dilakukan sebanyak tiga kali putaran dan dicatat waktu tercepatnya dan ingat, harus dilakukan dengan kecepatan penuh agar nilainya bagus. Tes ini untuk mengukur akselerasi dan kelincahan tiap peserta. Upayakan waktu yang diperlukan tidak lebih dari 20 detik.
“Calon pelamar CPNS 2017 khususnya yang akan melamar jabatan sebagai penjaga tahanan (sipir) supaya menyiapkan diri dengan baik dan siap agar hasilnya maksimal,” pungkas Suwardi. (Fajar/jpnn)