RAKYATJATENG–Ahli hukum tata negara, Refly Harun, mengomentari beredarnya kabar relawan Ganjar Pranowo membagi-bagikan sembako.
Atas aksi tersebut, ada yang menyebut Ganjar mencuri start kampanye dan ada pula yang menyebut Ganjar telah melakukan money politics.
Menanggapi hal tersebut, Refly mengatakan bahwa yang dilakukan Ganjar bukanlah mencuri start kampanye ataupun melakukan money politics.
“Saya mengatakan tidak keduanya, tidak curi start, tidak juga money politics,” ujar Refly, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin (9/1/2023).
Ganjar tidak bisa disebut melakukan dua perbuatan itu lantaran Ganjar sendiri belum ditetapkan sebagai peserta Pemilu.
“Kenapa begitu? Karena Ganjar Pranowo itu belum ditetapkan sebagai peserta Pemilu. Suka-suka dia lah mau bagi-bagi sembako dan lain sebagainya,” jelas Refly.
Namun, ada hal yang perlu digarisbawahi yaitu good governance dan clean government, serta etika publik yang harus diperhatikan.
“Tapi, ada hal yang harus digarisbawahi. Satu, perspektifnya adalah good governance dan clean government. Yang kedua adalah perspektif etika publik. Public etic,” ujar Refly.
Etika publik menjadi penting lantaran Ganjar termasuk sosok yang kerap masuk bursa kandidat calon presiden 2024 sehingga tidak mungkin seorang pemimpin tidak memiliki etika publik.
“Karena etika ini sangat penting. Bagaimana mungkin kita bersandar pada pemimpin yang tidak memiliki etika atau kurang etikanya,” pungkas Refly.(wartaekonomi/fajar)