RAKYATJATENG — Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah membuat pernyataan yang mencengangkan soal kondisi demokrasi di Indonesia.
Tanpa tedeng aling-aling, ia membeberkan praktik jual beli tiket pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan presiden (pilpres).
Hal itu ia sampaikan saat berdialog dengan Komika Mamat Alkatiri dalam program MALING (Mamat Keliling) di kanal YouTube HAS Creative yang diunggah 31 Desember 2022.
“Semua partai menerima uang dari tiket pilkada dan pilpres untuk beli kursinya. Ada harganya per kursi. Semua,” ujarnya dikutip fajar.co.id, Sabtu (7/1/2023).
Menurutnya, hal demikian tidak boleh ditutup-tutupi. Mesti dibuka secara transparan.
“Kita tidak boleh bohongin diri soal begini, harus transparan. Dari mana sumber biayanya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia bilang, dalam pilkada dan pilpres di Indonesia orang-orang cenderung lebih melihat ketokohan figur daripada gagasannya.
Padahal kata dia, dalam demokrasi mestinya tidak begitu. Orangnya belakangan, yang penting gagasannya. Ia memberi contoh bagaimana bakal calon presiden hari ini.
“Di negara kita tidak ada. Kita dipaksa milih orang. Sekarang kalau menyebut nama yah, Anies Baswedan adalah simbol dari kemarahan kanan, Ganjar adalah simbol dari kemarahan kiri,” beber Fahri.(Arya/Fajar)