Tokoh Politik Makin Aktif Sowan ke Pesantren, Anies Ikuti Jejak Airlangga ke Ponpes Genggong

  • Bagikan
Anies Baswedan dan KH Hasan Mutawakil Alallah sowan di Ponpes Zainul Hasan Genggong, Rabu (26/10) pagi. (Foto: Agus Faiz Musleh/Jawa Pos Radar Bromo)

RAKYATJATENG, PAJARAKAN — Pondok pesantren makin ramai kedatangan tokoh politik nasional. Pondok pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong di Pajarakan misalnya, menjadi tujuan kunjungan Anies Baswedan, setelah sebelumnya juga dikunjungi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto,

Anies Baswedan yang tiba di Genggong sekitar pukul 09.45 WIB, Rabu (26/10/2022) mengaku kedatangannya hanya untuk silaturahmi dan ziarah. Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Hasan Mutawakkil Alallah menyambut langsung kedatangan Anies Baswedan di
di kediamannya Desa Temenggungan, Kecamatan Pajarakan.

Di kediaman KH Mutawakil, Anies melakukan dialog. Setelah itu, Anies bergeser ke Makbaroh Syekh Hasan Genggong atau lebih dikenal Kiai Hasan Genggong. Atau Al-Arifbillah asy-Syaikh Haji al-Syarif Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoyiduddin Al Qodiri Al Hasani.

Saat keluar dari makbaroh, calon presiden yang telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem tersebut sempat dicegat wartawan. Dia mengatakan, kedatangannya ke Genggong hanya untuk menyambung silaturrahim dengan pengasuh pesantren dan ziarah.

Anies berkilah bahwa kedatangannya ke salah satu pesantren tertua di Indonesia itu tidak ada sangkut pautnya dengan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Datang khusus untuk silaturahmi ke Kyai Mutawakkil dan ziarah. Semoga silaturahmi ini terus bersambung dan mendapatkan berka. Hanya itu saya,” kata pria yang merupakan cucu dari pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan itu.

Apakah kedatangannya ke Genggong untuk safari politik? Pria yang juga mantan Rektor Universitas Paramadina membantah hal tersebut.

Sementara itu, disinggung perihal kesiapannya menjadi capres, Anies mengaku belum ada strategi khusus. Termasuk partai yang akan dirangkulnya.

“Belum ada, masih belum ada. Mengalir saja, kami jalani satu persatu sambil lihat perkembangannya,” ujarnya.

Sementara itu, KH Mutawakkil juga menegaskan bahwa kedatangan Anies Baswedan hanya untuk bersilaturahmi dan berziarah. Ditanya apakah kedatangan Anies untuk meminta restu, KH Mutawakkil menyebutkan bahwa kedatangan Anies tidak bersifat politis.

“Meminta restu selamat dunia akhirat. Tidak ada hhubungannya sama politik. Kalian juga tahu, saya tidak pernah terlibat dalam dalam itu (politik). Semua tamu saya terima. Jangankan sesama agama Islam. Non-Iislam pun saya terima,” bebernya.

Ditanya perihal apa saja dialog yang dilakukan di dalam kediaman, KH Mutawakkil mengatakan, dialog banyak membicarakan tentang sesepuh keduanya.

“Mengingat kakek beliau adalah pahlawan nasional. Disini (ponpes, red) juga sama, kiyai Sepuh (Kyai Hasan Genggong) yang juga melakukan perjuangan saat kemerdekaan,” jelasnya.

KH Mutawakkil berpesan, mengingat Anies Baswedan adalah keturunan dari pahlawan nasional. Dia berharap Anies dapat meneruskan perjuangan sesepuhnya. Kakeknya yang merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), diharapkan semangatnya dapat diteruskan oleh Anies.

“Kakenya adalah pahlawan. Ayahnya Rasyid Baswedan Tokoh nasional. Begitupun beliau yang merupakan tokoh nasional. Saya harap bisa meneruskan semangat sesepuhnya dengan tidak meninggalkan nilai spiritual atau keagamaan dan nilai kebangsaan,”ujarnya. (jawapos/fajar)

  • Bagikan