JAKARTA, RAKYATJATENG – Dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menggantikan Joko Widodo sebagai presiden pada Pilpres 2024 semakin kuat.
Belakangan ini kelompok masyarakat dari berbagai elemen yang tergabung dalam Sahabat Ganjar mendeklarasikan dan mendukung Ganjar Pranowo untuk ikut Pilpres 2024.
Ketua Umum Sahabat Ganjar, Leni Handayani mengatakan bahwa deklarasi dilakukan secara virtual di 34 provinsi dan 51 kota di Indonesia.
“Kami Sahabat Ganjar menyatakan mendukung dan mengawal Ganjar Pranowo untuk maju dalam Pilpres Indonesia 2024-2029,” ujar Leni Handayani dalam keterangan persnya, kemarin.
Leni menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menjalin kerja sama agar berhasil membawa Gubernur Jawa Tengah itu maju dalam Pilpres 2024.
Satu agenda yang akan dilakukan yakni menyosialisasikan kinerja dan kegiatan Ganjar.
“Kami akan menyosialisasikan kinerja dan kegiatan Ganjar Pranowo melalui media sosial maupun off air secara langsung kepada masyarakat agar terdapat sentimen positif yang berkesinambungan,” kata Leni.
Dalam beberapa survei terakhir, Ganjar Pranowo masuk ke dalam kategori nama-nama yang diperhitungkan untuk menjadi calon presiden.
Survei Spektrum Politika Institute (SPI) menyatakan elektabiltas Ganjar berada di atas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Survei itu dilakukan pada 23 Maret-1 Juni 2021 dengan total responden 2.400 yang tersebar di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dan secara tatap muka dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Adapun tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sebesar 2 persen.
Sementara dalam survei Charta Politika menunjukkan bahwa pemilih PDI Perjuangan (PDIP) cenderung lebih memilih Ganjar dibandingkan Ketua DPR Puan Maharani untuk menjadi presiden.
Survei itu dilakukan secara tatap muka dengan metode multistage random sampling pada periode 12-20 Juli 2021 dengan jumlah responden 1.200 orang dari seluruh wilayah Indonesia, serta margin of error +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pemasangan baliho yang masif tidak berdampak signifikan pada perolehan elektabilitas Puan Maharani. Sebaliknya, Ganjar sudah lama mengandalkan komunikasi melalui media sosial dengan menonjolkan kinerjanya sebagai kepala daerah untuk dua periode.
Ia menilai Puan tampaknya sulit meniru hal serupa mengingat citra DPR di mata publik tidak begitu memuaskan. Kritik yang dilontarkan Puan terhadap pemerintahan Jokowi bisa dilihat sebagai upaya menaikkan elektabilitas, tetapi berisiko terhadap PDIP sebagai partai berkuasa. (genpi/fajar)