JAKARTA, RAKYATJATENG – Sejumlah kalangan menilai pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa sangat potensial di Pilpres 2024.
Pasalnya, duet Ganjar dan Andika dianggap ideal perpaduan sipil dan militer.
Menanggapi itu, pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga tidak setuju untuk dipasangkan.
Dilihat dari hitung-hitungan elektabilitas, Ganjar sudah relatif tinggi, namun Andika Perkasa masih rendah.
“Elektabilitas Ganjar relatif tinggi, sementara Andika Perkasa sangat rendah. Jadi, dilihat dari elektabilitas mereka ini masih jauh untuk dikatakan ideal,” ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Minggu (1/8/2021).
Namun, menurut Jamiluddin, dengan elektabilitas Ganjar dikisaran 15-20 persen dan Andika dibawah 1 persen, maka duet tersebut belum memiliki nilai jual yang tinggi.
“Konsekuensinya, partai politik akan masih berpikir panjang untuk mengusung duet tersebut,” tuturnya.
Menurut akademisi dari Universitas Esa Unggul itu, partai politik akan mendahulukan kadernya untuk diusung daripada duet Ganjar-Andika.
“Jadi, kalau duet ini memang ingin jadi rebutan partai politik, mau tidak mau Ganjar dan Andika harus meningkatkan elektabilitas,” jelasnya.
Namun, untuk mencapai elektabilitas 25 persen bagi Ganjar dan 10 persen untuk Andika bukanlah perkara mudah.
“Tapi mana tahu suratan tangan nantinya berpihak kepada duet Ganjar-Andika,” pungkasnya. (genpi/fajar)