Landas pacu Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, yang akan dioperasikan pada awal Juni 2021. ANTARA/HO-AP II.
SEMARANG, RAKYATJATENG – PT Angkasa Pura II (Persero) tengah mempersiapkan pembukaan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, Jawa Tengah, yang dijadwalkan beroperasi awal Juni 2021.
Dirut AP II Muhammad Awaluddin mengatakan sejumlah aspek administrasi sudah disiapkan, antara lain diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nomor KP 98 Tahun 2021 tertanggal 22 April 2021, yang menetapkan secara resmi bahwa pengelolaan Bandara Jenderal Besar Soedirman berada di bawah PT Angkasa Pura II (Persero).
“Surat keputusan tersebut menyatakan bahwa bandara yang dikelola AP II total berjumlah 20 bandara, ada penambahan satu bandara yaitu Bandara Jenderal Besar Soedirman. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan keputusan Kementerian Perhubungan yang menetapkan AP II selaku pengelola 20 bandara di Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Kamis (27/5/2021).
Awaluddin mengatakan Kementerian Perhubungan juga telah menerbitkan Sertifikat Bandar Udara No 0163/SBU-DBU/IV/2021 bagi Bandara Jenderal Besar Soedirman dan juga persetujuan atas sejumlah dokumen wajib lainnya.
“Dokumen mandatori tersebut adalah Airport Security Programme, Aerodrome Manual, Emergency Plan Document, Safety Management System Manual, Safety Risk Assessment, dan SOP Airside Operation,” ujarnya.
Ia menambahkan Bandara Jenderal Besar Soedirman merupakan bandara penunjang penerbangan bagi sejumlah kabupaten yakni Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Pemalang, dan Wonosobo.
“Bandara Jenderal Besar Soedirman ini merupakan pelopor konektivitas penerbangan komersial di wilayah tersebut,” katanya.
Sebagai bagian dari persiapan aspek operasional, Awaluddin mengatakan AP II telah tuntas membangun fasilitas sisi udara (airside) meliputi runway berdimensi 1.600 x 30 meter untuk mengakomodir penerbangan pesawat propeller ATR 72-600 dan sejenis, apron seluas 69 x 103 meter, dan taxiway dengan lebar 15 meter.
“Setelah pembangunan tuntas 100 persen, dilakukan proving flight oleh Kemenhub dan Citilink, yang berjalan dengan lancar dan sukses,” ujarnya.
Untuk sisi darat (landside), sudah diselesaikan pembangunan terminal penumpang dalam rangka minimum operation.
Adapun persiapan operasional lain yang dilakukan AP II yakni telah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Panglima Komando Operasi TNI AU II Marsda TNI Minggit Tribowo.
Awaluddin juga mengemukakan bahwa personel AP II siap mendukung operasional bandara mulai dari unit Aviation Security (Avsec), Apron Movement Control (AMC) dan Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), hingga personel administrasi dan maintenance, juga sudah siap.
Stakeholder lain yang dipastikan mendukung operasional bandara antara lain ground handling, PT Pertamina, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), BMKG, AirNav Indonesia, serta maskapai Citilink, hingga penyedia transportasi moda darat.
Ia menambahkan trafik penerbangan di Pulau Jawa lebih banyak di wilayah utara, sehingga lokasi Bandara Jenderal Besar Soedirman yang di selatan dapat mendorong pertumbuhan trafik di wilayah tersebut.
AP II juga mendorong adanya rute penerbangan di wilayah selatan yang transit di setiap kota, dari barat hingga timur Pulau Jawa.
“Misalnya, rute dari Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta)-Bandara Husein Sastranegara (Bandung)-Bandara Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga)-Bandara Banyuwangi. Rute yang seperti sebuah ‘tol udara’ ini memungkinkan, apalagi seluruh bandara tersebut dikelola oleh AP II,” pungkas Muhammad Awaluddin.
Adapun untuk penerbangan sebaliknya dapat melalui wilayah utara, semisal Banyuwangi-Surabaya-Semarang-Bandung-Jakarta. (Antara)