SEMARANG, RAKYATJATENG – Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat selama posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 mengalami penurunan baik pergerakan pesawat, penumpang dan kargo.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto mengatakan selama 18 hari posko Nataru jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pesawat udara mengalami penurunan menjadi 802 pergerakan atau sebesar 57 persen.
“Jumlah penumpang juga mengalami penurunan menjadi 59.541 pax atau sebesar 70 persen dan jumlah kargo mengalami penurunan menjadi 361.152 kg atau sebesar 54 persen,” kata Hardi saat menggelar apel penutupan Posko Pengendalian Transportasi Udara Nataru di Bandara Ahmad Yani Semarang, Rabu (6/1/2021).
Kendati turun dibanding tahun lalu, Hardi menyebut jumlah penumpang pada masa libur Nataru itu lebih baik dibanding bulan sebelumnya. Catatannya, selama bulan Juli hingga Desember 2020.
“Kegiatan Posko Nataru berjalan lancar, aman, tertib, dan terkendali. Berdasarkan data trafik dari Juli-Desember 2020 tercatat pertumbuhan pesawat sejumlah 23 persen, penumpang 32 persen, dan kargo 11 persen. Sehingga secara keseluruhan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani telah melayani sekitar 1,3 juta penumpang di tahun 2020,” katanya.
Hardi menambahkan, puncak arus mudik libur Natal 2020 terjadi pada 24 Desember 2020 dengan total 4.601 penumpang dan puncak arus balik terjadi pada 27 Desember 2020, dengan total 3.776 penumpang.
Untuk puncak arus mudik Tahun Baru 2021 terjadi pada 31 Desember 2020 dengan total 3.163 penumpang. Sedangkan puncak arus balik Tahun Baru 2021 terjadi pada 3 Januari 2020 dengan total 4.730 penumpang.
“Pelaksanaan Posko Pengendalian Transportasi Udara Nataru tentunya dilaksanakan untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang dan peningkatan keamanan di bandara saat libur panjang berlangsung. Kegiatan posko merupakan salah satu upaya Angkasa Pura I untuk mengedepankan keamanan, keselamatan dan juga kenyamanan bagi para pengguna jasa bandara,” tutup Hardi. (Sen)