Gibran Sebut ‘Jogo Tonggo’ Hanya Ada di Indonesia

  • Bagikan
Gibran Rakabuming Raka. (ISWARA BAGUS/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Bakal Calon Wali Kota pada Pilkada Surakarta 2020, Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi aksi solidaritas warga setempat dalam menyikapi warga lain yang terjangkit COVID-19.

“Membangun solidaritas dan gotong-royong, ini sudah dilakukan dan berjalan di Kota Solo. Setelah melakukan ‘blusukan’ ke kampung-kampung, saya lihat solidaritas di antara warga sangat tinggi,” katanya di Solo, Selasa (22/9/2020).

Bahkan, katanya, di beberapa kampung di Kota Solo sudah menerapkan “jogo tonggo”. Menurut dia, upaya tersebut terlihat simpel, tetapi hanya bisa dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap langkah tersebut selalu dijalankan paling tidak hingga pandemi COVID-19 selesai.

“Di dalam ‘jogo tonggo’ ini ada tiga satgas yang berjalan, salah satunya ada satgas kesehatan yang bertugas mendata orang keluar masuk di wilayah tersebut, termasuk RT/RW mendata siapa saja yang menjadi orang tanpa gejala, ODP (orang dalam pengawasan). Selain itu, ada satgas ekonomi,” ucapnya.

Menurut dia, di beberapa kampung di Kota Solo sudah berjalan program lumbung pangan. Bahkan, untuk warga yang terjangkit COVID-19 dan harus menjalani karantina mandiri, tetangga sekitar tergerak untuk menyubsidi berbagai kebutuhan, seperti sayuran dan lauk-pauk di pagar rumah milik warga yang terjangkit.

“Ini semua hanya ada di Indonesia, makanya solidaritas ini harus dijaga. Sikap ini menjadi tonggak sosial kita untuk bangkit lagi. Selain itu, satgas sosial dan keamanan juga sudah diterapkan, salah satunya ada ronda yang juga berupaya memastikan lansia, anak, dan ibu hamil memperoleh perlindungan lebih di masa pandemi karena mereka rentan terpapar,” katanya.

Ia juga menyoroti berbagai bentuk program bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat Indonesia, di antaranya bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp2,4 juta yang ditujukan kepada pelaku usaha mikro, kartu prakerja, subsidi upah, dan keringanan pembayaran listrik dari PLN.

“Yang harus dipastikan adalah penyaluran bantuan sosial ini transparan dan tepat sasaran. Data harus terintegrasi dari pusat ke daerah. Selain bansos, yang harus diperhatikan adalah pendampingan khususnya kepada pelaku UMKM,” katanya.

Oleh karena itu, salah satu yang menjadi visinya adalah ke depan bisa mendirikan “Milenial Hub” yang berfungsi sebagai sentra etalase UMKM milenial dan perizinan untuk UMKM. (Antara)

  • Bagikan