SOLO, RAKYATJATENG – Peta politik di Kota Solo kian jelas. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi satu-satunya partai yang belum memutuskan sikap dalam pilkada kali ini. Partai Amanat Nasional (PAN) yang digadang-gadang bisa diajak berkoalisi, secara resmi telah memberikan rekomendasi dukungan ke pasangan bakal calon dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Ketua DPD PKS Surakarta Abdul Ghofar Ismail masih santai melihat perubahan peta dukungan di pilkada. “Tenang, kita sudah memiliki plan A, plan B, plan C, dan seterusnya. Nanti kita akan berikan kejutan. Biar yang lain bergerak terlebih dahulu,” katanya.
PKS, lanjut Ghofar, tak sependapat jika disebut menyerah. Dia juga tak setuju jika PKS dianggap tak punya strategi.
“Kita selalu memperhitungkan dengan matang apa yang kita lakukan. Bukan hanya sekadar untuk pilkada saja, tetapi juga sampai nanti pileg dan seterusnya,” papar dia.
Sebelumnya, PKS mengaku telah didekati beberapa tokoh yang berniat maju sebagai bakal calon wali kota Surakarta di Pilkada 2020. Salah satunya adalah politisi nasional.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Surakarta Sugeng Riyanto mengatakan, satu tokoh dari ibu kota itu belum bisa dibocorkan identitasnya. Tokoh dari luar partai ini sedang melakukan komunikasi dengan DPP PKS terkait keinginan untuk maju di pilkada Solo.
“Politisi nasional, sudah matang, bukan artis. Namanya belum rilis, kita tunggu saja,” papar Sugeng.
Di sisi lain, PKS juga sempat melakukan penjajakan dengan tiga tokoh lokal Solo untuk maju sebagai lawan Gibran-Teguh. Semua berasal dari lingkungan Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Sugeng tak menampik adanya kans dari empat tokoh yang tengah melakukan penjajakan tersebut. Namun, hingga kini pihaknya masih menunggu keputusan DPP.
“Ini itung itungannya adalah politik nasional, bukan lagi politik lokal. Jadi lobi-lobinya di sana,” pungkas Sugeng. (rs/irw/per/JPR/JPC)