SOLO, RAKYATJATENG – Ketua DPC PDIP Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memastikan, besok (17/7) akan berangkat ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng guna pertemuan pengumuman rekomendasi pasangan calon (paslon) wali kota-wakil wali kota oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Namun, Rudy mempertanyakan perihal beredarnya tangkapan layar berupa kertas yang memuat bocoran nama-nama calon kepala daerah dan wakil yang diusung DPP PDIP dalam Pilkada Serentak 2020.
Rudy mengatakan, rekomendasi dari DPP PDIP untuk paslon yang akan mengikuti pemilihan walikota (Pilwalkot) akan diumumkan besok pukul 13.00. Selain dirinya, undangan juga ditujukan ke sekretaris, bendahara, dan wakil ketua bidang pemenangan pemilu DPC PDIP Surakarta. Satu lagi, undangan juga diberikan kepada bakal calon wali kota Gibran Rakabuming Raka.
”Akan diumumkan oleh DPP PDIP, Jumat (17/7) jam 13.00 di DPD PDIP Jateng. Sehingga kalau sudah ada yang beredar seperti itu (tangkapan layar bocoran nama pasangan calon, Red), saya tidak tahu. Dan saya bisa menyampaikan, hanya undangan yang diberikan kepada saya,” papar Rudy saat ditemui di rumah dinas wali kota Loji Gandrung, Kamis (16/6).
Sebenarnya, bocoran nama calon yang beredar yang menyebutkan rekomendasi jatuh ke pasangan Gibran-Teguh Prakosa itu sudah hampir pasti dikatakan benar. Hal ini diperkuat dengan pernyataan bakal calon wali kota usulan DPC PDIP, Achmad Purnomo.
Diakui Purnomo, siang tadi dirinya diundang Jokowi ke Istana Presiden dan diberi tahu jika yang akan mendapat rekomendasi adalah Gibran, yang tak lain juga putra sulung presiden itu.
Namun, Rudy mengkritisi soal beredarnya tangkapan layar bocoran nama pasangan calon tersebut. Sebab, hingga saat ini hanya undangan pertemuan di DPD saja yang resmi dikeluarkan oleh DPP PDIP. Sehingga dengan beredarnya bocoran itu, kata Rudy, belum bisa dipertanggungjawabkan isinya. Bahkan menurut dia, perlu dilakukan evaluasi DPP terkait hal itu.
”Dengan beredarnya daftar nama, itu belum bisa dipertanggungjawabkan. Karena kalau rekomendasi itu ada hologramnya, sehingga tidak bisa dipalsukan. Kalau ada yang beredar seperti itu, perlu dilakukan evaluasi oleh DPP PDIP,” papar Rudy.
Di sisi lain, dengan keluarnya rekomendasi besok, maka menurut Rudy, tugas selanjutnya di DPC adalah ikut memenangkan pasangan calon. Dia menegaskan, sebagai kader tetap patuh dan taat terhadap apapun keputusan partai.
“Kemarin, tugas DPC sudah selesai setelah menyampaikan nama bakal calon. Perkara DPP tidak memberi rekomendasi sesuai usulan DPC, itu kewenangan DPP. Namun, siapapun yang diberi rekomendasi ketua umum, hukumnya wajib untuk dimenangkan. Karena saya kader yang taat dan patuh terhadap keputusan partai,” pungkas pria yang juga menjabat wali kota Surakarta itu. (isw/ria)
(rs/ria/per/JPR/JPC)