FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dikabarkan akan bergabung ke Partai Golkar. Hal itu karena dia sudah tidak dianggap di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Lantas apakah Partai Golkar akan memperoleh keuntungan jika Fahri Hamzah akhirnya merapat ke Partai Golkar?.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN), Adi Prayitno mengatakan, adanya Fahri Hamzah di Partai Golkar kemungkinan bisa merusak kehangatan yang selama ini terjalin, antara partai berlogo pohon beringin dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Fahri bisa merusak suasana batin kehangatan antara Golkar dan Jokowi, sebab Fahri cukup vokal mengkritissi pemerintah sejak dulu,” ujar Adi saat dihubungi, Senin (5/2).
Apalagi kata dia, hubungan Jokowi dengan Partai Golkar tidak akan selamanya hangat. Ibaratnya hubungan Partai Golkar dan Jokowi ibarat gelas kaca yang bisa retak sampai kapanpun.
“Jadi jangan sampai bergabungnya Fahri hanya menjadi orang ketiga yang bisa merusak harmoni Golkar,” katanya.
Saat ini Partai Golkar juga konsisten menarik anggotanya dari Pansus Angket KPK. Nah jika Fahri Hamzah bergabung, takutnya Golkar dicap sebagai partai yan tidak konsisten dengan pemberantasan korupsi.
“Karena Fahri cukup keras melawan KPK. Jelas ini kontraproduktif dengan kebaruan yang ingn dilakukan Golkar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengaku senang apabila informasi Fahri Hamzah ke ke partai berlogo pohon beringin ini adalah benar.
Namun demikian Anggota Komisi II DPR ini, mengaku kedepannya Fahri Hamzah mampu mendukung kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk menjaga setiap tutur katanya harus dijaga kepada Presiden Jokowi. (Fajar/JPC)