Kisruh Hanura Kelar, Wiranto Akui Kepemimpinan Oso

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menggelar pertemuan tertutup di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (23/1) sore. Tujuan pertemuan itu adalah membicarakan konflik internal Hanura.

Pertemuan itu juga dihadiri Daryatmo selaku ketua umum Hanura hasil musyawarah nasional luar biasa (munaslub) beberapa hari lalu di Cilangkap. Ada pula pengurus Hanura dari kedua kubu.

Usai pertemuan, Wiranto dalam jumpa pers mengatakan bahwa selalu ada masalah dalam organisasi. Namun, dia menegaskan bahwa setiap persoalan pasti bisa diselesaikan.

“Hanura juga begitu. Kami akui ada masalah tapi bukan tidak terselesaikan,” tegas Wiranto.

Karena itu, Wiranto bersama Oso, Daryatmo dan petinggi Hanura lainnya menggelar pertemuan untuk mencoba memahami duduk persoalan sebenarnya. “Dengan cara-cara hati nurani kami selesaikan masalah itu,” ujar Wiranto.

Dia memahami jika masalah internal Hanura berlarut akan mengganggu eksistensi partainya yang segera menjalani verifikasi faktual sebagai calon kontestan Pemilu 2019. Karena itu, elite Hanura berupaya keras menyelesaikan konflik internal sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART).

Wiranto menambahkan, dalam pertemuan itu disepakati tentang pembentukan tim khusus untuk menginventarisasi masalah yang ada. “Kami sepakat diselesaikan dengan bermartabat dan hati nurani,” ujarnya.

Dia menegaskan tidak ada perselisihan dan kubu-kubuan di Partai Hanura. “Sudah selesai. Loh kok damai? Memang kami apa? Tidak ada (kubu-kubuan),” kata Wiranto.

Lantas, siapakah ketua umum Partai Hanura? Dengan tegas mantan Panglima ABRI itu menyebut nama Oso. “Pak Oesman Sapta,” tegas Wiranto.

Sementara Oso enggan berkomentar banyak. Sebab, kata dia, semua sudah dijelaskan Wiranto.

“Saya tidak mau menanggapi lagi apa yang sudah dijelaskan Pak Wiranto,” kata Oso.

Yang pasti, Oso bersyukur bahwa kebenaranlah yang menentukan kehidupan partai. “Alhamdulillah dan semua mengakui, kebenaranlah yakg menentukan kehidupan partai. Jadi semua benar,” ujarnya. (Fajar/jpnn)

 

  • Bagikan