FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyarankan partainya keluar dari koalisi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dia tidak menampik pernyataan Wapres JK yang menilai PAN tidak etis karena berbeda dengan pemerintah dalam menyikapi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Perubahan Atas UU nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
“Yang betul Pak JK, sebaiknya PAN keluar,” tegas Amien usai diskusi Setop Reklamasi Teluk Jakarta di gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/11).
Amien menuturkan, kalau PAN tidak keluar dari koalisi maka akan menjadi beban sejarah. Dia menjelaskan, beban sejarah yang dimaksud adalah ikut memikul dosa rezim sekarang ini yang menjadi pelaksana reklamasi Teluk Jakarta, proyek Meikarta dan lain-lain. “Dan tidak berpikir untuk kepentingan bangsa tapi pengembang,” sindirnya.
Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menuturkan, kalau tidak keluar koalisi maka PAN akan dikenal sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi tapi ujung-ujungnya pendukung negara yang meladeni kepentingan pengembangan. “Bukan untuk kepentingan rakyat,” tegas mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu. (Fajar/jpnn)