FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Jelang dibukanya lelang gula rafinasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Oktober 2017 mendatang. Berbagai pengusaha pun optimis bisa ikut andil dalam proses lelang tersebut.
Salah satu asosiasi UMKM di Indonesia yakni Akumindo menyatakan kesiapannya untuk ikut dalam proses lelang. Bahkan Akumindo menyatakan dana yang cukup untuk pengadaan kurang lebih 500 ribu ton gula rafinasi.
Menurut Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, dengan adanya sistem lelang ini, kalangan usaha, khususnya UMKM akan mendapat kepastian memperoleh gula.
Pasalnya, selama ini, pelaku UMKM sering tidak mendapat pasokan gula rafinasi yang memang diperuntukkan bagi keperluan industri.
Alih-alih memenuhi kebutuhan industri, gula rafinasi ini justru lebih banyak rembes ke pasar tradisional dan malah dijual dalam bentuk gula konsumsi akibat sistem pengadaan gula rafinasi yang masih lemah selama ini.
Dengan adanya sistem lelang saat ini, maka pengadaan gula rafinasi lebih transparan dan setiap pengusaha memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh gula rafinasi ini. Seharusnya, kata dia, program pemerintah tersebut didukung oleh semua pihak.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan kalau proses lelang nantinya adalah pasar lelang elektronik yang menggelar transaksi jual beli gula kristal rafinasi secara online dan real time dengan metode Permintaan Beli (Bid) dan Penawaran Jual (Offer). Adapun, volume penjualan atau pembelian mulai sebanyak satu ton, lima ton, dan 25 ton.
Melalui Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 684/M-DAG/KEP/5/2017 tentang Penetapan Penyelenggara Pasar Lelang Gula Kristal Rafinasi, Kemendag menunjuk PT Pasar Komoditas Jakarta (PKJ) sebagai penyelenggara pasar lelang gula kristal rafinasi perdana itu.
Ditambahkan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Bachrul Chairi, Kemendag membuka diri jika publik ingin memberikan masukan demi kelancaran pelaksanaan lelang nantinya. Di saat yang bersamaan, Kemendag juga akan melakukan persiapan yang lebih matang.
Bachrul mengungkapkan, mekanisme lelang akan memberikan dampak positif bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menggunakan sekitar 30 persen dari produksi gula kristal rafinasi.
Melalui mekanisme pasar lelang, jalur distribusi akan diotong dan pelaku UKM bisa mendapatkan akses bahan baku langsung dari penjual dengan harga pasti dan transparan. Proses lelang gula rafinasi sedianya akan dimulai Juni lalu. (Aiy/Fajar)